Berita  

Poltekkes Kemenkes Semarang & PT Vilabs Hadirkan Virtual Lab

review1st.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Semarang resmi bekerja sama dengan PT Vilabs Teknologi Indonesia untuk menghadirkan Virtual Lab Hemodialisa dan Ventilator.

Inovasi ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang lebih baik melalui teknologi Virtual Reality (VR), memungkinkan mereka untuk berlatih dalam simulasi medis yang aman dan realistis.

Virtual Lab: Solusi Inovatif dalam Pendidikan Kesehatan

Dalam dunia kesehatan yang terus berkembang, keterampilan praktis menjadi faktor utama bagi calon tenaga medis. Virtual Lab yang dikembangkan ini memungkinkan mahasiswa untuk mempraktikkan prosedur hemodialisa dan penggunaan ventilator secara berulang tanpa risiko terhadap pasien.

Teknologi ini menawarkan pengalaman belajar interaktif yang lebih efektif dan fleksibel, membantu mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Dr. Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc, Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari komitmen institusinya dalam meningkatkan mutu pendidikan kesehatan di Indonesia.

“Kami yakin Virtual Lab akan memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan mempersiapkan mahasiswa kami dengan keterampilan yang lebih unggul. Dengan teknologi ini, mereka bisa berlatih lebih sering dalam lingkungan yang aman dan terkendali,” ujar Dr. Jeffri.

Dr. Bedjo Santoso, S.Si.T, M.Kes, Wakil Direktur 1 Poltekkes Kemenkes Semarang, juga menyampaikan bahwa kehadiran Virtual Lab diharapkan dapat menjadi pusat inovasi pendidikan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia.

“Virtual Lab memungkinkan mahasiswa melakukan simulasi prosedur medis secara berulang tanpa kekhawatiran terhadap risiko. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menghasilkan lulusan yang lebih kompeten untuk dunia kerja yang semakin kompleks,” jelasnya.

Peran PT Vilabs dalam Pengembangan Virtual Lab

Sebagai perusahaan teknologi yang berfokus pada solusi pendidikan digital, PT Vilabs Teknologi Indonesia telah banyak berkontribusi dalam menghadirkan inovasi berbasis digital reality di sektor pendidikan.

BACA JUGA
Samsung Luncurkan Galaxy A56 5G, A36 5G, A26 5G dengan AI

Ambar Setyawan, CEO PT Vilabs Teknologi Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya bangga bisa berkontribusi dalam pengembangan pendidikan kesehatan di Indonesia.

“Kolaborasi ini adalah bukti nyata bagaimana teknologi dapat mengubah cara pembelajaran di bidang kesehatan. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi inovatif yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang lebih baik,” ungkapnya.

Sejak 2016, PT Vilabs telah mengembangkan lebih dari 100 proyek berbasis teknologi canggih untuk dunia pendidikan.

Kerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Semarang ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menghadirkan pembelajaran medis berbasis VR yang lebih luas di berbagai institusi pendidikan kesehatan di Indonesia.

Masa Depan Pendidikan Kesehatan Berbasis Teknologi

Kolaborasi antara Poltekkes Kemenkes Semarang dan PT Vilabs mencerminkan komitmen bersama dalam menghadirkan sistem pendidikan yang lebih modern dan efektif.

Dengan pemanfaatan Virtual Lab, mahasiswa kesehatan kini memiliki akses ke teknologi pembelajaran yang lebih interaktif, aman, dan efisien.

Melalui inovasi ini, Poltekkes Kemenkes Semarang berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang siap diterapkan di dunia kerja.

Ke depannya, inisiatif serupa diharapkan dapat diadopsi oleh lebih banyak institusi pendidikan kesehatan di Indonesia.

Kesimpulan

Dengan hadirnya Virtual Lab Hemodialisa dan Ventilator, Poltekkes Kemenkes Semarang semakin memperkuat posisinya sebagai pelopor pendidikan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia.

BACA JUGA
AlloFresh Luncurkan Fitur Banding Harga: Belanja Makin Hemat & Mudah!

Berkat dukungan PT Vilabs Teknologi Indonesia, mahasiswa kini memiliki kesempatan lebih luas untuk mengasah keterampilan mereka dengan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan industri kesehatan masa kini.