review1st.com – Bobobox News Center Perusahaan property-technology asli Bandung yang menawarkan solusi akomodasi berupa kapsul modular, Bobobox, ikut serta dalam gelaran Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Travel Fair & Investment Forum yang berlangsung dari tanggal 7-9 Oktober 2022.

Gelaran yang berlangsung di Neo Soho Mall, Jakarta tersebut turut menyajikan sesi talkshow bertema “Peluang Investasi Taman Rekreasi dan Tempat Wisata Pasca Pandemi” yang turut menghadirkan Dennis Depriadie, selaku Senior Business Development Executive Bobobox sebagai salah satu pengisi acara dalam sesi talkshow.

Dalam kesempatan tersebut, Dennis mengatakan bahwa potensi sektor pariwisata di Indonesia masih menjanjikan. “Hal tersebut terlihat dari banyaknya daerah di Indonesia yang menawarkan keanekaragaman budaya dan keindahan alam yang menarik, terutama di daerah DSP dan KEK yang saat ini tengah menjadi salah satu agenda pengembangan pariwisata oleh pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, tutur Dennis.

Terlebih lagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama semester I 2022 mencapai 743.210 kunjungan atau naik 929,66% dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dengan demikian, sekarang adalah waktu yang tepat bagi para pemain di industri ini untuk merayakan dan bangkit, seiring dengan sektor pariwisata yang juga kian menunjukan tren pemulihan”, ucap Dennis.

Lebih lanjut, ia juga meyakini bahwa keterkaitan pariwisata dengan beberapa sektor lain menjadi kesempatan Bobobox dalam menghadirkan sebuah solusi investasi bagi para pemain di Industri pariwisata yang juga dapat berkontribusi positif bagi sektor lain dalam berbagai skala.

BACA JUGA
XL Axiata - Apple Berkolaborasi untuk Menghadirkan Paket Bundling myPRIO DEAL iPhone

“Melalui produk-produk yang kami hadirkan, terutama Bobocabin, kami berupaya menawarkan solusi investasi yang tidak hanya menawarkan keuntungan secara bisnis, namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi Bobocabin.

“Lewat Bobocabin, kami turut mengkurasi UMKM dan masyarakat lokal untuk menjadi bagian dari misi kami dalam memberikan pengalaman beristirahat yang berkualitas bagi masyarakat”, jelas Dennis.

Sebagai informasi, Bobocabin adalah produk akomodasi terbaru dari Bobobox dengan konsep elevated camping yang mengusung pengalaman baru berkemah dengan memadukan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dan keindahan alam sekitar.

Dengan mengedepankan modularitas, teknologi, dan kenyamanan pengunjung, Bobocabin tersedia dalam dua tipe, yaitu tipe family dan tipe deluxe.

Bagi pengunjung, ruangan Bobocabin dilengkapi dengan sejumlah fitur dan teknologi yang dapat menunjang kebutuhan mereka akan relaksasi dan pengalaman yang berkesan selama berada di Bobocabin.

Fitur tersebut di antaranya seperti smart glass window, mood lamp, dan Bluetooth Audio Speaker yang dapat dikendalikan langsung dari aplikasi yang terinstal di ponsel pengunjung dan BPad.

Selain itu, berbagai fasilitas, seperti resepsionis 24 jam, shared kitchen, area communal, koneksi wifi, barbeque, hingga api unggun juga turut dihadirkan untuk menjamin kenyamanan pengunjung selama berada di Bobocabin.

Sebagai produk terbaru Bobobox, Bobocabin diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat pada Februari 2021, lewat cabang pertamanya yang berlokasi di Kawasan Wana Wisata Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA
Laptop Gaming Infinix GTBOOK: Pengalaman Gaming Ultra-Powerful Dimulai 7 Juli 2024

Sejak saat itu Bobocabin konsisten mencatatkan tingkat hunian di atas 90%.

Saat ini, Bobocabin telah tersedia di berbagai lokasi di indonesia, termasuk Ranca Upas (Bandung), Kaldera Toba (Sumatera Utara), hingga Kintamani (Bali). Dalam waktu dekat, Bobocabin juga akan hadir di sejumlah lokasi baru termasuk Ubud (Bali) dan Sumba (Nusa Tenggara Timur).

“Melalui ekspansi tersebut, Bobobox berupaya menjadi lokomotif penggerak perekonomian di berbagai lokasi-lokasi dengan potensi pariwisata yang ada di Indonesia”, tutup Dennis.

Shares: