review1st.com – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (APJATEL) resmi menggelar Rapat Umum Anggota APJATEL 2025 (RUA APJATEL 2025) di Avenzel Hotel & Convention, Cibubur, Jakarta.
Mengusung tema “Tonggak Baru, Bersama Melangkah Maju”, acara ini menjadi momentum strategis bagi seluruh anggota untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan kontribusi terhadap pengembangan ekosistem telekomunikasi nasional.
RUA APJATEL 2025 dihadiri oleh Ketua Umum APJATEL, Bapak Jerry Siregar, bersama jajaran Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas, termasuk Ketua Dewan Pengawas Bapak Soni Sumarsono.
Sidang rapat dipimpin langsung oleh Bapak Bambang Prastowo, anggota Dewan Pengawas, serta Ketua Panitia Pelaksana Bapak M. Tri Prasetya, Wakil Ketua Umum 1 APJATEL, dan perwakilan anggota APJATEL dari seluruh Indonesia.
Tema RUA APJATEL 2025: Tonggak Baru, Bersama Melangkah Maju
Tema yang diangkat menandai fase baru transformasi organisasi APJATEL. “Tonggak Baru” melambangkan restrukturisasi visi, misi, dan kebijakan strategis, sementara “Bersama Melangkah Maju” menegaskan pentingnya kolaborasi antar anggota dalam menghadapi tantangan industri telekomunikasi Indonesia yang terus berkembang.
Ketua Umum APJATEL, Bapak Jerry Siregar, menyatakan, “Rapat Umum Anggota ini menjadi platform partisipasi aktif seluruh anggota dalam menentukan arah strategis asosiasi.
Lebih dari sekadar laporan tahunan, ini adalah momentum kolaborasi dan inovasi untuk memperkuat industri telekomunikasi yang adaptif dan berkelanjutan.â€
Pembentukan Badan Usaha Baru dan Revisi AD/ART APJATEL
Salah satu agenda penting dalam RUA APJATEL 2025 adalah pembentukan badan usaha di bawah APJATEL yang akan fokus pada koordinasi teknis dan operasional penataan jaringan telekomunikasi di lapangan.
Badan usaha ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, integrasi pelaksanaan penataan jaringan, serta melakukan Quality Control dan perawatan infrastruktur secara bersama.
Selain itu, revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) juga dibahas untuk mempertegas peran APJATEL dalam mendukung pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional.
Revisi ini meliputi penambahan kegiatan advokasi, pembentukan badan usaha, serta penguatan kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait guna menjaga stabilitas dan kolaborasi ekosistem telekomunikasi.
Standar Nasional Relokasi Jaringan Fiber Optik
APJATEL juga tengah merancang standar nasional untuk relokasi jaringan fiber optik sebagai solusi atas permasalahan kabel fiber optik yang belum terintegrasi dengan baik.
Harmonisasi regulasi pusat dan daerah menjadi fokus utama guna menghindari peningkatan biaya yang dapat memengaruhi harga layanan ke masyarakat.
Bapak Bambang Prastowo, Dewan Pengawas APJATEL, mengungkapkan, “Semrawut kabel fiber optik saat ini disebabkan kurangnya standar dan integrasi.
Standarisasi tiang bersama dan desain jaringan yang terintegrasi akan menjadi langkah awal membangun infrastruktur telekomunikasi yang rapi dan efisien.â€
Dukungan APJATEL untuk Transformasi Digital Nasional
RUA APJATEL 2025 juga menegaskan komitmen asosiasi dalam mendukung percepatan transformasi digital nasional melalui penguatan jaringan telekomunikasi.
Kolaborasi solid antara APJATEL, sektor swasta, dan pemerintah menjadi kunci sukses mewujudkan digitalisasi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran anggota APJATEL yang mewakili perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia memperkuat posisi asosiasi sebagai penggerak utama dalam kemajuan industri telekomunikasi nasional.
Pengesahan Hymne dan Mars APJATEL
Sebagai bagian dari penguatan semangat kebersamaan, RUA APJATEL 2025 juga mengesahkan Hymne dan Mars APJATEL. Bapak M. Tri Prasetya, Wakil Ketua Umum 1 APJATEL, menyatakan, “Pengesahan ini menjadi simbol komitmen seluruh anggota untuk terus maju membangun industri telekomunikasi yang kuat dan terintegrasi.â€
Dengan dukungan penuh dari anggota, regulator, pelaku industri, dan pemangku kepentingan, RUA APJATEL 2025 diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya bagi internal organisasi tetapi juga memperkokoh ekosistem telekomunikasi nasional secara keseluruhan.
