review1st.com – Industri telekomunikasi Indonesia mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Penggabungan Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 (IOH) pada Januari 2022 adalah bagian dari perubahan tersebut.

Hasilnya adalah pembentukan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), yang kini menjadi operator jaringan seluler terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel. IOH bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan pengalaman jaringan seluler yang lancar kepada pengguna, sambil tetap bersaing secara efektif di pasar. Merger ini juga diharapkan dapat mempercepat digitalisasi dan mengurangi biaya untuk meningkatkan jaringan.

Sejak merger, IOH telah mengintegrasikan jaringan 3 dan Indosat meskipun tetap beroperasi sebagai merek terpisah. Berdasarkan siaran pers terbaru, IOH sukses mengintegrasikan jaringannya dengan MOCN di lebih dari 46.000 site di Indonesia.

Hasil keuangan IOH juga menunjukkan peningkatan pendapatan layanan seluler, khususnya dari data dan interkoneksi. Namun, satu pertanyaan penting tetap ada: bagaimana pengalaman jaringan seluler bagi pengguna IOH di 3 dan Indosat?

Data dari Opensignal mengungkapkan dampak positif merger pada kecepatan unduh dan waktu terhubung pengguna IOH. Terjadi penurunan signifikan pengguna dengan kecepatan unduh dan waktu rendah pada 4G/5G, serta peningkatan bagi mereka dengan kecepatan unduh dan waktu tinggi pada 4G/5G. Peningkatan ini terutama terasa bagi pengguna di jaringan 3 dibandingkan dengan Indosat.

Peningkatan Kecepatan Unduh Setelah Merger pada Pengguna Ponsel IOH

Menganalisis kecepatan unduh rata-rata, kami menemukan bahwa pengguna ponsel cerdas di kedua merek IOH mengalami peningkatan kecepatan unduh setelah merger.

BACA JUGA
ASUS Buka Pre-Order Tiga Laptop AI Terbaru di Indonesia

Namun, pada 3 pengguna, manfaat yang diperoleh lebih signifikan. Temuan kami menunjukkan bahwa proporsi pengguna yang melaporkan kecepatan unduh rendah berkurang drastis, dan jumlah pengguna dengan akses ke tingkat kecepatan unduh tinggi meningkat secara substansial dibandingkan dengan Indosat.

Berdasarkan data Opensignal Q1’2022, 17,4% pengguna kami dan 14,6% pengguna Indosat mengalami kecepatan di bawah 5Mbps. Angka ini turun menjadi 9,6-10% di Q1’2023. Pengguna IOH dengan kecepatan unduh 5-10Mbps juga menurun, dari 30,4% menjadi 24,9% di 3, dan dari 26,3% menjadi 24,5% di Indosat. Kecepatan unduh 10-15Mbps turun 0,9 poin persentase di 3, sementara Indosat mengalami peningkatan 2,6 poin persentase.

Proporsi pengguna Indosat yang mengalami kecepatan unduh rata-rata 15-20Mbps meningkat 1,6 poin persentase dari Q1’2022 hingga Q1’2023. Sementara itu, pengguna 3 yang mengalami kecepatan serupa tumbuh sebesar 1,9 poin persentase.

Di sisi lain, pengguna dengan kecepatan unduh antara 20-25Mbps juga mengalami peningkatan sebesar 0,9 poin persentase di Indosat dan 1,7 poin persentase di 3. Meski demikian, dampak yang lebih signifikan terjadi pada pengalaman pengguna 3 dengan kecepatan unduh rata-rata di atas 25Mbps.

Proporsi pengguna 3 dengan kecepatan lebih dari 25Mbps meningkat tiga kali lipat, dari 5,1% menjadi 15,3%, sementara di Indosat hanya terjadi peningkatan sebesar 1,6 poin persentase.

Perubahan Signifikan dalam Proporsi Kecepatan Unduh di Pulau Jawa

Menganalisis pengalaman jaringan seluler di daerah-daerah di Pulau Jawa, kami melihat penurunan signifikan di proporsi pengguna dengan kecepatan unduh terendah (<5Mbps) di semua provinsi. Namun, pengguna dengan kecepatan lebih tinggi meningkat di sebagian besar provinsi, terutama pada 3 pra-merger, dibandingkan dengan Indosat.

BACA JUGA
Ingin Menjelajahi Galaxy S24 Series Tanpa Khawatir? Ini 4 Tips Penting!

Jawa Timur mencatat penurunan yang signifikan pada pengguna dengan kecepatan di bawah 5Mbps (10,8 poin persentase), sementara pertumbuhan terbesar terjadi pada pengguna dengan kecepatan di atas 25Mbps (16,7 poin persentase).

Namun, di Yogyakarta dan Jawa Tengah, terjadi penurunan proporsi pengguna Indosat dengan kecepatan unduh rata-rata di atas 25Mbps, masing-masing sebesar 2,1-3,1 poin persentase.

Hasil ini menyoroti peningkatan substansial dalam kecepatan unduh untuk kedua merek IOH, terutama untuk 3 pengguna kami.

Peningkatan Signifikan Waktu Terhubung di 4G/5G

Mengalihkan fokus kami ke proporsi waktu yang dihabiskan pengguna untuk terhubung ke 4G atau koneksi yang lebih baik. Waktu di 4G/5G telah meningkat secara substansial.

Pengguna melaporkan waktu yang lebih tinggi dengan 4G aktif atau sinyal yang lebih baik. Lebih dari 90% pengguna melaporkan waktu pada 4G/5G di atas 90%, sementara pelaporan ketersediaan di bawah 90% mengalami penurunan.

Pada Q1’2022, 81,9% pengguna Indosat dan 77,7% pengguna lain melaporkan waktu di atas 90%. Pada Q1’2023, angka-angka ini meningkat masing-masing sebesar 5 dan 11,7 poin persentase. Lebih dari 89,3% pengguna lain mengamati skor waktu di atas 90%, melampaui angka Indosat sebesar 86,9% dengan selisih 2,4 poin persentase.

Analisis waktu terhubung di Pulau Jawa menunjukkan tren yang menarik terkait pengguna 4G/5G. Pengguna yang menghabiskan waktu kurang dari 50% atau 50-90% mengalami penurunan, sedangkan yang lebih dari 90% meningkat.

BACA JUGA
Telkomsel Memastikan Kesiapan dan Akses Broadband Terdepan untuk World Water Forum 2024 di Bali

Kecuali Banten, keenam provinsi menunjukkan tren serupa untuk pengguna 3 dan Indosat. Pertumbuhan signifikan terjadi pada pengguna 3 di Jawa Timur, persentase meningkat dari 73,3% pada Q1’2022 menjadi 89,6% pada Q1’2023, naik sebesar 16,3 poin.
Di sisi lain, Indosat mencatat peningkatan tertinggi di Yogyakarta, dengan peningkatan persentase sebesar 11,4 poin pada pengguna dengan waktu terhubung di atas 90% di 4G/5G.

Merger antara 3 dan Indosat meningkatkan kecepatan unduh dan akses jaringan 4G/5G bagi pengguna mereka. Pengguna IOH juga mengalami perubahan positif, namun pengguna 3 mendapat manfaat yang paling signifikan.

Secara keseluruhan, merger IOH berdampak positif pada pengalaman jaringan seluler, berkontribusi pada peningkatan kinerja komersial.

Shares: