review1st.com – HP Vivo terbakar dalam tumpukan palet di bandara Internasional Hong Kong pada 10 April 2021. Buntut dari kejadian ini, Hong Kong Air Cargo melarang pengiriman dari dua perusahaan kargo lokal, juga pelarangan semua maskapai mengirim Vivo.
[bacajuga number=3 tag=”vivo”]
HP Vivo Terbakar di Bandara
Seperti diketahui, video HP Vivo yang terbakar di apron Bandara Internasional Hong Kong itu sudah beredar lewat WhatsApp. Ironisnya, bukan hanya satu unit yang terbakar tapi beberapa boks besar sekaligus.
Disinyalir bahwa boks tersebut berisi unit HP Vivo Y20 yang dirakit di Cina berikut aksesoris yang akan didistribusikan ke Bangkok. Kabarnya pihak bandara membutuhkan waktu 40 menit untuk meredakan si jago merah.
Lebih jauh, detil penyebab kebakaran tersebut masih belum terungkap. Namun ada dugaan jika baterai lithium-ion yang ada pada smartphone bisa menyebabkan kebakaran jika kondisinya rusak.
Maskapai Larang Pengiriman
Buntut dari peristiwa naas tersebut, Hong Kong Air Cargo melarang pengiriman yang dilakukan oleh dua perusahaan kargo lokal, yakni Cargo Link Logistics HK dan Sky Pacific Logistics HK.
Lebih jauh lagi, HP Vivo dilarang masuk bandara Internasional Hong Kong sampai ada pemberitahuan selanjutnya. Smartphone Vivo sendiri diproduksi di Guangdong, Cina.
Belakangan pelarangan ini merembet ke Indonesia dimana semua tipe HP Vivo dilarang masuk kargo Garuda Indonesia.
Dikutip dari Sindonews, hal tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan Informasi Kargo Nomor QA/007/IV/2021 dengan judul Pelarangan Pengiriman Kargo Mobile Phone/Ponsel Vivo Semua Tipe.
“Karena itu, pihak Garuda Indonesia memutuskan untuk melarang/embargo pengiriman ponsel Vivo melalui kargo udara sambil menunggu hasil investigasi oleh Otoritas Bandara Hong Kong (HKCAD),” demikian tertulis keterangan Garuda Indonesia.
Adapun berikut ketentuan Garuda Indonesia terhadap ponsel Vivo Indonesia :
- Semua posel Vivo dilarang diterima/diangkut melalui kargo udara.
- Spare part, aksesoris, dan selubung (casing ponsel) tanpa baterai lithium dapat diterima dan diangkut melalui kargo udara.
- Petugas Cargo Acceptace/AVSEC harus memastikan setiap pengiriman ponsel tidak ada merek semua Vivo, dibuktikan dengan packing list atau pemeriksaan secara acak.
Peraturan ini akan terus berlaku hingga ada hasil terbaru dari investigasi HKCAD. Setelah itu, pihak Garuda Indonesia akan melakukan evaluasi ulang, serta menerbitkan surat pemberitahuan baru.