#kamisukareview – Harga Huawei P30 Pro turun setelah pemerintah Amerika Serikat memasukan pabrikan asal Tiongkok ini kedalam daftar hisam AS.

Harga hp Huawei P30 saat ini benar-benar ‘terjun bebas’, sebelum ada larangan dari pemerintah AS, hp Huawei P30 Pro di pasar Eropa telah ditawarkan dengan harga setara dengan 15,9 juta-an. Namun setelah Presiden AS, Donal Trump melarang perusahaan AS untuk memasok komponen ke Huawei, harga hp yang memiliki fitur kamera memukau ini telah dipotong hingga 90% dan kini harga jualnya hanya menjadi setara dengan Rp. 1,5 juta-an saja.

Seperti yang kami rangkum melalui laman CNN, Ben Stanton selaku analis dari Canalys mengatakan bahwa “banyak pengguna yang tertarik untuk mengembalikan perangkat atau mengganti perangkat mereka dengan merk lain setelah mengetahui bahwa hp tersebut nilainya sudah sangat jatuh”.

Untuk meracik hp besutannya, pihak Huawei memang telah menggunakan sejumlah perangkat yang dipasok dari vendor AS seperti Qorvo, Broadcom, Skyworkd dan Qualcomm.

BACA JUGA
RRQ dan Rak Sebelah Mengenalkan SnackKing untuk Dukung UMKM Lokal Melalui Kolaborasi

Walaupun untuk saat ini pihak Huawei mampu membeli semua teknologi hardware dan software yang dibutuhkan, namun dampak embargo ini memberikan efek yang cukup signifikan bagi Huawei.

Analis dari IDC, Bryan Ma mengatakan mengatakan pemasok paling penting untuk bisnis ponsel cerdas perusahaan saat ini adalah Google. Google membatasi akses Huawei ke sistem operasi dan aplikasi Android bulan lalu untuk mematuhi pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah AS.

“Dengan asumsi bahwa Google […]mendapatkan lisensi untuk menjual ke Huawei, itu merupakan kelegaan besar bagi Huawei,” kata Ma.

Seperti kita tahu bahwa kebanyakan hp di dunia tekah berjalan dengan menggunakan platform Android yang menawarkan banyak layanan seperti GMail, Photos, GMaps dan yang lainnya, tanpa adanya layanan yang ditawarkan oleh aplikasi-aplikasi tersebut posisi tawar Huawei jadi lemah di pasar luar Tiongkok.

Sebelumnya, sang founder dari Huawei yakni Ren Zhengfei mengatakan bahwa jika penghentian dukungan Google akan menghilangkan angsa pasar pengguna Google sebanyak 700 juta hingga 800 juta pengguna Android yang aktif.

Menyadari hal ini pihak Google juga menyatakan bahwa pihaknya tengah berdiskusi dengan departemen perdagangan AS untuk memastikan baha pihak Google memenuhi persyaratan untuk menghilangkan embargo ini.

Angin segar rupanya masih bertiup pada Huawei setelah presiden AS menghentikan embargo ini bagi perusahaan asal AS dan dapat menjalin kerjasama dengan pihak Huawei.

BACA JUGA
HP Meluncurkan Portofolio PC AI Inovatif untuk Indonesia

Namun begitu, pihak Huawei jangan keuru senang lantaran pemerintah AS belum mengatakan perusahaan asal AS mana saja yang boleh melakukan bisnis dengan Huawei.


Shares: