#kamisukareview – Pelestarian lingkungan sejatinya dilakukan dan dijaga oleh semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat yang mendiaminya. Salah satu perusahaan yang terus berupaya mendukung aktivitas masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan adalah Astra International Tbk.
Selama 61 tahun berdiri, perusahaan tersebut bercita-cita untuk senantiasa mewujudkan program tanggung jawab sosial (CSR) yang proaktif, terstruktur, dan berkesinambungan. Program CSR Astra menekankan pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kewirausahaan.
Salah satunya melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) yang mulai diinisiatif sejak 2013. KBA merupakan program berkelanjutan yang diimplementasikan kepada masyarakat, menekankan kepada 4 pilar program, yakni pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan kesehatan.
Astra bersama anak perusahaan dan yayasannya menargetkan akan mengembangkan 300 KBA menuju desa sejahtera yang tersebar di 100 kabupaten se-Indonesia.
Diharapkan dengan program KBA ini, masyarakat dan pihak terkait dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan kawasan huni dan lingkungan dengan lebih baik, lebih sehat, lebih cerdas, lebih produktif, serta berdampak dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Upaya untuk terus membangun Indonesia dengan program Kampung Berseri Astra memang terus kita upayakan secara berkelanjutan. Saat ini saja sudah mencapai 77 kampung yang terus ‘on the track’. Ini memang cita-cita Astra untuk selalu memberikan kontribusi maksimal untuk bangsa,” kata Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk, Boy Kelana Soebroto, saat mengunjungi KBA Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis (27/9/2018).
Saat ini KBA terbagi dalam berbagai kategori yang disesuaikan dengan potensi wilayah tersebut. Di antaranya;
Kampung Wisata
KBA ini merupakan Kampung yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian perkampungan, baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adata istiadat dan keseharian.
Kampung Hijau
KBA Hijau merupakan kawasan yang memiliki lingkungan hijau yang asri dan sehat, serta menerapkan program pelestarian fungsi lingkungan baik pada komponen lingkungan (biotik dan abiotic) maupun komponen sosial ekonomi, pendidikan dan budaya, serta kesehatan masyarakat.
Kampung Produktif
KBA Produktif sejatinya merupakan konsep kampung mandiri yang mampu menjadi pusat pembelajaran dan memenuhi kebutuhan secara mandiri melalui kegiatan-kegiatan produktif serta peningkatkan kualitas hidup di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
Kampung Budaya
KBA Budaya merupakan Kampung yang mempunyai potensi adat, tradisi, kesenian, kerajinan, arsitektur, serta tata ruang yang masih nyata ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari. Di kampug ini, masyarakat kampung berupaya secara nyata untuk melestarikan dan mengembangkannya.
Kampung Cyber
KBA Cyber merupakan suatu konsep kampung modern dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi dan Informasi dalam setiap komponen kehidupan Kampung, mulai dari yang berkaitan dengan administrasi Kampung, interaksi sosial, kehidupan ekonomi, pendidikan, dan budaya.
Secara umum, bagi pemerintah program KBA ini secara nyata dapat mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat yang akan berujung kepada semakin baiknya level Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tidak hanya di KBA, tetapi juga di wilayah sekitarnya.
Hal ini disebabkan program KBA memiliki nilai-nilai dasar yang langsung berimbas dan bermanfaat atas hajat hidup masyarakat.
10 sumber daya di KBA Pulau Pramuka
Pulau Pramuka menjadi salah satu lokasi (kawasan pulau) yang dipilih–dari 77 KBA yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Hal itu menjadi konsentrasi karena pulai itu merupakan pusat pemerintahan dari kawasan Kepulauan Seribu. Pulau tersebut juga menjadi satu-satunya pulau dengan kelengkapan infrastruktur pendidikan (SD hingga SMA), rumah sakit, kantor bupati, serta beragam objek wisata.
Khusus untuk KBA di Pulau Pramuka, yang digagas sejak 2015, ada 10 penekanan sumber daya yang dilakukan karena penting untuk tetap menjaga ekosistem lingkungan, yakni hutan pantai, mangrove, terumbu karang, lamon (rumput laut), penyu sisik, elang, burung air, molusca, mamalia laut, dan ikan ekonomis.
Pihak Astra, sambung Boy, juga akan terus mengawasi dan melakukan pengembangan atas KBA. Evaluasi-evaluasi tersebut dapat berupa pemberian pelatihan bagi individu-individu yang berkontribusi besar melakukan pengembangan di wilayahnya.
Beruntung, Pulau Pramuka memiliki sosok Mahariah (49), seorang guru sekolah dasar (SD) kelahiran Pulau Panggang, Kepulauan Seribu yang merupakan tokoh masyarakat yang berpengaruh dan dipercaya dapat mendorong warga lainnya untuk mengatasi berbagai persoalan sampah dan masalah lingkungan, ekonomi dan sosial lainnya.
Dalam kurun 15 tahun terakhir, Mahariah bersama tim kecilnya mengembangkan program ekowisata, yaitu program pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengedepankan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta pendidikan.
“Kami menyebut mereka dengan local champion, yakni orang yang benar-benar serius dan berkontribusi besar untuk daerahnya. Mau melakukan perubahan dan pengembangan wilayahnya kearah yang lebih baik. Oleh karenanya kami berikan pelatihan dan kelengkapan sarana penunjang lain agar terus termotivasi,” pungkas Boy.