Berita

Siap Gunakan Biodiesel 20%, Hino Informasikan Cara Perawatannya!

#kamisukareview  –   PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sebagai pemimpin pasar medium duty truck 18 tahun terakhir, selalu memberikan produk terbaiknya untuk kemajuan bangsa. Truk Hino yang diproduksi dan dibuat di Indonesia selalu menyesuaikan untuk kebutuhan pasar disini dan kemudahan bisnis para pengusaha Indonesia.

Hino yang telah hadir lebih dari 35 tahun di Indonesia telah terbukti ketangguhan dan kekuatan kendaraanya di segala medan dan kondisi bahan bakar, untuk itu customer tidak perlu khawatir akan jaminan perawatan dan suku cadang kendaraannya disini karena Hino berpengalaman dan selalu tumbuh bersama Indonesia.

Kendaraan Hino yang dibuat sesuai dengan spesifikasi bahan bakar yang ada di masyarakat, mulai dari B10, lanjut ke B15 sampai saat ini pemerintah mulai implementasi B20 atau perpaduan 20% minyak nabati dengan 80% solar. Pemerintah juga telah merampungkan implementasi program mandatori biodiesel 20% (B20) secara keseluruhan terkait perluasan insentif biodiesel dari PSO (Public Service Obligation) ke non-PSO yang mulai berlaku pada tanggal 1 September 2018 baik itu untuk bahan bakar Biosolar, Dexlite maupun Dex. Untuk menyikapi hal ini, Hino telah siap untuk implementasi B20.

“Sejak dicanangkan penggunaan B20 oleh pemerintah, Hino sudah siap untuk menggunakan B20. Karena kendaraan yang Hino produksi selalu dilakukan pengembangan dan penyesuaian mengikuti kondisi yang ada di Indonesia. Untuk itu bagi customer setia Hino tidak perlu khawatir, karena Hino telah lulus uji dan siap menggunakan bahan bakar biodiesel 20% atau B20,” tukas Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI.

Hasil pengujian terhadap mesin berteknologi common rail yang memperoleh hasil memuaskan, lanjut Santiko. Secara otomatis membuktikan penggunaan biodiesel B20 tidak akan berpengaruh terhadap mesin berteknologi mekanikal. “Hasil pengujian tersebut juga sudah dilaporkan ke Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM sebagai salah satu bentuk komitmen Hino dalam mendukung kebijakan pemerintah,” imbuhnya.

BACA JUGA
POLYTRON dan ICDeC Luncurkan Program Pelatihan Desain Chip untuk Cetak Talenta Semikonduktor Indonesia

Hasil uji ini juga tak lepas dari produk – produk Hino yang khususnya mesin common rail sudah dilengkapi dengan spesifikasi komponen khusus untuk mengkonsumsi bahan bakar B20 seperti pada bagian Fuel Tank dilapisi oleh Chrome dan Stannum-Zync yang mampu menghambat laju korosi menjadi lebih lama.

Selain itu pipe filler juga turut dilapisi oleh material yang dapat mencegah terjadinya endapan pada dinding pipa serta adanya Diamond Like Carbon coating pada injector menambah kekuatan injector untuk tahan terhadap gesekan.

“Hasilnya kendaraan Hino baik itu medium duty truck Hino New Generation Ranger, light duty truck Hino New Dutro dan Hino Bus sudah siap dan Hino mendukung upaya pemerintah dalam meminimalisir impor solar dan penghematan devisa dengan penggunaan bahan bakar nabati dari kelapa sawit,” tegas Santiko.

Adapun untuk pelanggan Hino, dengan dimulainya bahan bakar B20 ini direkomendasikan sering mengecek kendaraannya. Ganti filter bawah setiap 10.000 KM, bersihkan tangki bahan bakar setiap 3 bulan, dan tidak menggunakan bahan bakar lebih dari 3 bulan pengisian (jika kendaraan tersebut tidak beroperasi). Kandungan air yang ada pada biodiesel cukup tinggi  untuk itu pengurasan air yang ada di pre-fuel filter juga perlu dilakukan secara berkala pada bagian water separator (sedimentor) yang terdapat pada semua kendaraan Hino. Untuk Informasi lebih lanjut mengenai kendaraan Hino dan perawatannya sehubungan dengan B20 konsumen dapat menghubungi Hino Customer Care Center 0 800 100 4466.

BACA JUGA
Buat Momen Libur Akhir Tahun Makin Memorable dengan Galaxy Z Flip6

“Dengan pengunaan bahan bakar B20, diharapkan pengusaha maupun pengemudi truk melakukan kontrol dan perawatan yang lebih rutin, ini dibutuhkan untuk mencegah atau meminimalisir penyumbatan filter sehingga kondisi kendaraan tetap terjaga dan bisnis dapat terus berjalan,”  tutup Santiko. (rym)

Shares: