Tips & Trik

Beli HP Garansi Toko, Ini Resikonya!

HP garansi toko

#kamisukareview – Maraknya HP merek baru yang beredar di pasar Indonesia tentunya membuat kamu bingung. Bahkan ada HP garansi toko atau garansi distributor yang dijual selain garansi resmi.

Bukan rahasia lagi jika di pasaran ada HP garansi resmi dan HP garansi toko atau garansi distributor. Keduanya sebenarnya sama-sama menawarkan tipe Hp yang sama hanya saja layanan purna jual dan kualitasnya kadang berbeda.

[bacajuga number=5 tag=”hp”]

Berbicara garansi resmi, jelas, produk itu dijual secara resmi dengan pajak masuk serta jaminan servis pada ritel/ritel khusus yang ditunjuk oleh pemegang merek.

Sementara menyoal HP garansi distributor, lazimnya para penjaja menyebutnya dengan garansi toko dengan rentang waktu tertentu (rata-rata sebulan sejak kamu melakukan pembelian). Jelas, ponsel dengan garansi ini masih dipertanyakan keabsahannya secara hukum.

Nah, artinya kamu wajib paham terkait risiko membeli HP garansi distributor atau toko.

Berikut 3 hal yang harus kamu pertimbangkan ketika hendak meminang garansi distributor;

HP Garansi Toko Merepotkan

Tentunya berbeda dengan ponsel bergaransi resmi yang memiliki tempat klaim yang tersebar diseluruh jaringan resmi.

Umumnya, jika kamu membeli ponsel dengan garansi resmi akan mendapatkan masa garansi yang cukup panjang, bahkan hingga 2 tahun. Termasuk penggantian unit, update software (jika bermasalah), atau penggantian suku cadang (sparepart). Tergantung kasus kerusakan yang tercatat dalam kartu garansi.

BACA JUGA
Tips Foto Lebih Bercerita dengan Galaxy Z Flip6 dari Content Creator

Sementara jika kamu membeli ponsel dengan garansi toko, maka jika bermasalah, maka ponsel kamu hanya akan dapat ditangani di tempat kamu membeli ponsel tersebut. Itu pun jika masa garansi masih berlaku.

Jika masa berlaku habis, harapan kamu hanya dapat mendatangi toko yang melayani jasa perbaikan ponsel. Itu pun bukan toko resmi seperti halnya service centre.

Sistem perangkat lunak 

Umumnya ponsel dengan garansi toko memiliki spesifikasi yang sedikit berbeda dengan ponsel yang dijual dengan garansi resmi. Ponsel yang umum disebut ponsel black market (BM) ini merupakan produk impor yang tidak terdaftar secara resmi.

Memang, bagi orang awam akan sedikit sulit membedakan ponsel antara yang bergaransi resmi atau distributor. Namun mudahnya, kamu bisa cek melalui sistem perangkat lunaknya (software) terkait ketersediaan bahasa. Jika tidak terdapat bahasa Indonesia, maka kemungkinan besar ponsel itu adalah ponsel BM.

Pihak distributor sebelumnya pasti telah melakukan modifikasi sistem software ponsel agar ponsel itu bisa aktif dengan jaringan operator di Indonesia.

Perangkat keras 

Hal lain yang menjadi kendala ketika melakukan service ponsel BM adalah ketersediaan suku cadang (sparepart). Umumnya penyedia jasa perbaikan ponsel (bukan ritel resmi), melakukan kanibalisasi pada sparepart ponsel BM yang diservis.

Tak ada jaminan, apakah akan awet atau tidak, karena umumnya pihak jasa perbaikan ponsel itu hanya memberikan garansi servis selama seminggu.

BACA JUGA
3 Cara Cek Kuota Telkomsel (Internet) Terbaru November 2024

Nah, jika kamu mendapatkan iming-iming ponsel berbanderol murah yang ditawarkan di sosial media, maka cek keabsahannya. Umumnya pada ponsel BM akan tercetak logo operator seluler dari negara lain, semisal T-Mobile, Verizon, dll.

Nah gimana, sudah paham kan risikonya.

Shares: