Berita

WhatsApp Tegaskan Privasi Pengguna Merupakan Prioritas Tertinggi

review1st.com – Platform pesan instan WhatsApp menegaskan privasi pengguna merupakan prioritas tertinggi mereka, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemerintah India mengenai kebijakan privasi aplikasi yang terbaru. Dengan lebih dari 500 juta orang menggunakan layanannya, India merupakan pasar terbesar WhatsApp di Dunia dan juga ditambah faktor perusahaan Facebook memiliki rencana untuk mengekspansi secara besar-besaran di negara tersebut.

“Kami telah menjawab surat pemerintah India dan meyakinkan mereka bahwa privasi pengguna masih menjadi prioritas tertinggi kami,” kata WhatsApp, dikutip dari Reuters, Selasa.

WhatsApp memperbarui kebijakan privasi mereka, yang semula harus disetujui pengguna pada 8 Februari kemarin. Tenggat waktu kemudian diundur hingga pertengahan Mei karena dikritik pengguna mereka di seluruh dunia. hal ini awalnya menimbulkan kekacauan dan membuat angka pengguna WhatsApp menurun drastis diseluruh dunia, dan membuat pengguna mereka beralih ke aplikasi Telegram.

Dalam kebijakan tersebut, WhatsApp secara terbatas mengumpulkan data pengguna, yang bisa digunakan Facebook dan grup perusahaan tersebut secara leluasa.

Pemerintah India secara resmi melalui surat pada 18 Mei meminta WhatsApp menarik kebijakan privasi tersebut dan akan mengambik langkah hukum terhadap mereka. India menjadi negara pertama di Asia yang merespon langkah WhatsApp ini secara resmi serius dengan mengeluarkan kebijakan pemerintahanya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat India merupakan negara denga pengguna WhatsApp terbesar.

WhatsApp menyatakan tidak membatasi fungsi aplikasi tersebut, namun, akan terus mengingatkan pengguna soal pembaruan.

BACA JUGA
Galaxy Tab A9 Kids Edition: Tablet Terbaik untuk Main dan Belajar Anak

Pemerintah Indonesia diharapkan juga mengambil kebijakan tegas terkait aturan baru dari WhatsApp tersebut. Ditambah akhir-akhir ini juga diketahui terdapat kebocoran hampir 300 Juta informasi dan data penduduk yang diperjual belikan secara ilegal.

Shares: