review1st.com – Telkomsel, melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel Jaga Bumi, bekerja sama dengan PlusTik, mengadakan Beach Clean Up di Pantai Waecicu, Pantai Binongko, dan Pantai Pede di Labuan Bajo.
Kegiatan ini melibatkan komunitas lokal dan berfokus pada pengumpulan sampah cangkang dan kemasan kartu SIM dari outlet penjual pulsa. Tujuannya adalah menunjukkan komitmen Indonesia dalam penanganan sampah plastik dan waste management di tingkat nasional dan ASEAN. Aktivitas ini juga mendukung KTT ke-42 ASEAN yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, menyampaikan data KLHK RI 2020 mengenai pencemaran laut Indonesia. Rata-rata sampah mencapai 1.772,7 g/m2, dengan total sampah laut mencapai 5,75 juta ton. Plastik menjadi sampah terbanyak, mencapai 627,80 g/m2 atau 35,4% dari total sampah di laut Indonesia pada 2020. Telkomsel Jaga Bumi menjalankan program CSR dengan prinsip ESG untuk mengatasi masalah sampah plastik dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
“Permasalahan sampah plastik mendesak dan menjadi perhatian kita semua. Krisis iklim dipicu oleh penggunaan berlebihan plastik sekali pakai. Pada beach clean up pertama, kami berhasil kumpulkan 1,4 ton sampah, sepertiga adalah plastik.
“Plastik yang dapat didaur ulang adalah high value plastic, seperti kemasan air mineral. Namun, yang banyak ditemukan adalah low value plastic, seperti sachet, pouch, dan kemasan snack. Di PlusTik, kami olah low value plastic ini menjadi paving block dan perahu.” – Reza Hasfinanda, CEO dan founder PlusTik.
Pembersihan Sampah di Tiga Pantai
Pembersihan sampah dilakukan di tiga pantai dan melibatkan komunitas pemuda setempat. Sampah plastik diupayakan didaur ulang menjadi barang bermanfaat oleh PlusTik.
Di Pantai Waecicu, pada hari pertama, berhasil dikumpulkan 1,4 ton sampah. Telkomsel mendukung PlusTik memproduksi 1.000 mobile phone holder dari plastik daur ulang sebagai cinderamata untuk tamu dan peserta KTT ASEAN 2023.
Saki menyatakan, Telkomsel Jaga Bumi adalah program CSR perusahaan. Program ini menunjukkan komitmen Telkomsel dalam menjalankan bisnis berkelanjutan dengan teknologi terdepan dan lingkungan digital. Telkomsel juga memprioritaskan prinsip ESG untuk menjaga keberlanjutan bumi dan lingkungan.
Telkomsel Jaga Bumi telah melaksanakan beberapa program inisiasi, seperti Program Waste Management yang bermitra dengan PlusTik untuk mendaur ulang kemasan kartu perdana dan cangkang kartu SIM menjadi produk reusable dan sustainable.
Program Carbon Offset dengan Jejak.in memungkinkan pelanggan untuk menukar Telkomsel Poin mereka menjadi kontribusi setara dengan sebatang pohon untuk mengimbangi jejak karbon. Program Digitalization Support bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Bali untuk melindungi dan mengawasi ekosistem hutan bakau di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).
Pada Maret 2023, Telkomsel Jaga Bumi juga menggandeng Volta (produsen motor listrik terkemuka di Indonesia) untuk berkolaborasi membantu mengurangi emisi karbon di Indonesia dengan menghadirkan program bundling motor listrik Volta dan paket kuota data Telkomsel. Kolaborasi itu diharapkan dapat mendorong adopsi penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, hemat, efisien, dan bernilai tambah bagi masyarakat.
Informasi lebih lengkap mengenai berbagai inisiatif Program CSR Telkomsel Jaga Bumi dapat diakses melalui kanal tsel.id/jagabumi.