Berita  

Prediksi Keamanan Siber 2025: 5 Tren Utama dari Palo Alto Networks

Prediksi Keamanan Siber 2025: 5 Tren Utama dari Palo Alto Networks

review1st.com – Palo Alto Networks, pemimpin global dalam keamanan siber, telah merilis prediksi lanskap keamanan siber untuk kawasan Asia Pasifik di tahun 2025.

Prediksi ini mencakup lima tren utama yang membantu organisasi mempersiapkan diri menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks di masa depan.

Di tengah peningkatan pemanfaatan AI di proses bisnis dan keamanan siber, organisasi kini menghadapi tantangan baru dari aktor jahat yang juga menggunakan teknologi serupa.

Menurut laporan PwC, 40% pemimpin perusahaan mengaku belum memahami risiko siber dari teknologi baru seperti Generative AI.

Tahun 2025 diproyeksikan menjadi era AI sebagai pusat strategi keamanan siber sekaligus meningkatnya ancaman berbasis teknologi ini.

5 Tren Keamanan Siber Asia Pasifik di 2025

1. Transparansi: Pilar Kepercayaan di Era AI

Kepercayaan pelanggan akan menjadi kunci dalam penggunaan AI. Kebijakan di Asia Pasifik akan fokus pada transparansi dan etika dalam penggunaan model AI.

Organisasi diharapkan meningkatkan keamanan data, integritas, serta komunikasi proaktif tentang pengumpulan data, pelatihan, dan pengambilan keputusan AI.

2. Lonjakan Serangan Deepfake

Deepfake akan menjadi ancaman besar, terutama di sektor keuangan. Pelaku kejahatan menggunakan teknologi ini untuk menyamar, seperti insiden di Hong Kong di mana deepfake berhasil menipu karyawan untuk mentransfer jutaan dolar. Serangan berbasis audio dan video deepfake diprediksi semakin canggih dan sering terjadi.

BACA JUGA
OPPO Reno13 Series 5G Resmi Hadir, Usung Tren "The Trendy AI Phone"

3. Fokus pada Integritas Produk dan Keamanan Rantai Pasok

Tahun 2025 akan menyoroti pentingnya ketahanan rantai pasok. Organisasi harus melakukan asesmen risiko menyeluruh, meningkatkan visibilitas infrastruktur cloud secara real-time, dan memastikan monitoring yang komprehensif untuk menjaga performa aplikasi dan infrastruktur.

4. Platform Keamanan Terpadu untuk Efisiensi

Kompleksitas alat keamanan siber mendorong organisasi beralih ke platform terpadu. Dengan visibilitas yang lebih luas, organisasi dapat mengurangi ketergantungan pada banyak alat dan membangun pertahanan adaptif dengan efisiensi yang lebih tinggi.

5. Ancaman Quantum Computing

Meskipun serangan kuantum belum sepenuhnya terealisasi, taktik seperti “harvest now, decrypt later” mulai digunakan untuk menargetkan data sensitif.

Organisasi harus mulai mengadopsi pertahanan berbasis kriptografi pasca-kuantum untuk melindungi data dari ancaman di masa depan.

Solusi untuk Hadapi Masa Depan Keamanan Siber

Simon Green, President, Asia Pacific and Japan, Palo Alto Networks, menyatakan bahwa kawasan Asia Pasifik harus siap menghadapi ancaman berbasis AI dan serangan siber yang semakin canggih.

Perusahaan harus berinovasi, mengadopsi teknologi pertahanan terbaru, dan membangun platform terpadu untuk menjaga kepercayaan pelanggan sekaligus mengamankan data mereka.

Untuk detail lengkap mengenai prediksi keamanan siber tahun 2025 dari Palo Alto Networks, kunjungi situs resmi Palo Alto Networks.