review1st.com – Kehadiran fintech sebagai inovasi digital penting untuk percepatan digitalisasi UMKM. Fintech bisa meningkatkan inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Sunu Widyatmoko mengatakan, peran UMKM sangat besar dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini bisa kita lihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia yang mencapai lebih dari 60%. Lebih dari 90% tenaga kerja di Indonesia itu dipekerjakan oleh UMKM, namun dalam perjalanannya, UMKM menghadapi kondisi yang relatif kesulitan apabila dihadapkan pada masalah pendanaan.

Peran Fintech dalam Digitalisasi UMKM: Meningkatkan Akses Pendanaan

“Kontribusi besar UMKM. Kendala pendanaan dari lembaga keuangan konvensional: laporan merugi meski cash flow positif. Fintech P2P memecahkan masalah ini.”

Riset AFPI menunjukkan 62% pembiayaan UMKM di Jawa-Bali, Rp 1.4 Triliun. Pertumbuhan tertinggi di Indonesia Timur, tetapi akses terbatas.

“Untuk tingkatkan layanan UMKM, perlu ekosistem digital. Fintech butuh konfirmasi usaha, monitoring dana, dan data pemerintah.”
“Dengan info ini, pendanaan UMKM dapat diversifikasi ke daerah di luar Jawa dan Bali.”

Menurut OJK, outstanding pinjaman fintech P2P lending Juli 2023 mencapai Rp 55,98 triliun, dengan pembiayaan UMKM terus meningkat. Total pinjaman yang disalurkan sejak 2018 mencapai Rp 657,85 triliun.

Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Eddy Misero dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan UMKM di Indonesia lebih melek digital. Namun dalam implementasinya terdapat sejumlah kendala, salah satunya tingkat literasi yang tergolong rendah. Hal ini karena dari segi pendidikan para pelaku UMKM yang berada di tingkat middle-to-low. Oleh karenanya diperlukan upaya bersama agar UMKM bisa masuk ke dunia digital.

BACA JUGA
Snapdragon Meramaikan Seragam Manchester United untuk Musim 2024/25

“Selain itu, untuk masuk ke digitalisasi diperlukan tools, yang tentunya membutuhkan modal. Tetapi jangan juga menjadi pelaku UMKM yang menerima nasib. Meski dalam kondisi tertatih, pelaku UMKM harus mempunyai growth mindset. Jangan menjadikan suatu kesulitan sebagai hambatan, tetapi harus dijadikan tantangan yang dapat mendorong kita untuk berkembang,” ungkap Eddy.

Eddy apresiasi fintech untuk mendukung UMKM dengan proses pembiayaan digital. Dia ajak semua pihak berperan dalam kemajuan UMKM.

Direktur Eksekutif Forum Komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (Fokus UMKM) Ari Prabowo mengatakan, dari sebanyak 60 juta lebih unit UMKM di Indonesia, secara persentase masih sedikit UMKM yang bisa memanfaatkan permodalan melalui fintech, karena minimnya pengetahuan mengenai dunia digital. Padahal proses digitalisasi sangat penting, di mana hal ini menjadi salah satu unsur dari komitmen ‘4go’ Fokus UMKM yaitu go legalgo moderngo digital, dan go global.

“Semua UMKM di Indonesia sudah saatnya memasuki dunia digital. Salah satu manfaatnya untuk mendapatkan akses permodalan yang mudah dan cepat. Kami mendukung terobosan-terobosan yang dilakukan fintech dalam memberikan kemudahan pengajuan pembiayaan kepada UMKM. Kami bersama para fasilitator kami yang ada di 28 Provinsi di Indonesia menyatakan siap berkolaborasi dengan AFPI dan memastikan unsur go digital pada UMKM tersebut berjalan,” tutup Ari.

Shares: