review1st.com – Ancaman kejahatan siber merupakan tantangan yang signifikan bagi individu dan lembaga. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, kasus kejahatan siber telah meningkat secara dramatis dari tahun 2019 hingga 2023.

Keuangan, sebagai sektor dengan data sensitif dan nilai transaksi tinggi, rentan terhadap serangan siber. Laporan Global Financial Stability Report – April 2024 dari IMF menunjukkan bahwa hampir 20 persen dari risiko ancaman siber terhadap sektor keuangan menyerang lembaga keuangan, terutama bank.

Penguatan Keamanan Siber untuk Infrastruktur Informasi Penting di Indonesia

Serangan siber terhadap bank meliputi berbagai serangan, seperti phishing, ransomware, serangan DDoS, dan pencurian data sensitif. Serangan ini tidak hanya mengganggu layanan keuangan, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan.

Spentera, sebagai pemimpin layanan keamanan siber, mengadakan seminar “Cyberwolves Con, Latest Threat Intelligence Brief in Indonesia” pada 25 April 2024 di Hotel Westin, Jakarta. Seminar ini membahas strategi penguatan keamanan siber khususnya bagi industri perbankan yang rentan terhadap serangan.

Royke Tobing, Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, menjelaskan bahwa bank perlu menerapkan upaya penguatan keamanan siber yang efektif. Spentera telah dipercaya oleh empat dari sepuluh bank terkemuka di Indonesia untuk melindungi mereka dari ancaman siber dan mendeteksi serta memulihkan dari insiden.

Salah satu topik utama dalam seminar adalah ancaman siber terhadap aplikasi perbankan. OJK menyatakan bahwa internet banking dan mobile banking terus menghadapi tantangan dalam hal keamanan.

BACA JUGA
ASUS Vivobook S 15, Copilot+ PC Pertama dengan Fitur AI Windows 11

Spentera menemukan beberapa kerentanan dalam aplikasi perbankan, termasuk dalam proses transaksi dan referensi objek langsung. OJK telah memberikan panduan detail mengenai keamanan siber bagi bank, termasuk pengujian keamanan siber secara berkala.

Spentera menyediakan layanan pengujian keamanan siber sesuai dengan panduan OJK, termasuk Security Assessment dan pengujian berdasarkan skenario. Layanan ini membantu bank untuk mengidentifikasi dan memperbaiki titik lemah dalam sistem mereka.

Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, Spentera telah dipercaya oleh berbagai sektor di Indonesia, termasuk sektor keuangan, perbankan, oil & gas, telekomunikasi, otomotif, dan pemerintahan.

Shares: