review1st.com – Pada Q1 2023, pasar pekerjaan teknologi Asia melemah 8% YoY, namun tech talent tetap percaya diri. Studi “What Tech Jobseekers Wish Employers Knew: Unlocking the Future of Recruitment” oleh SEEK menunjukkan bahwa kepercayaan tech talent diukur dari persepsi kekuatan negosiasi dan frekuensi tawaran pekerjaan.

Laporan BCG dan The Network mengungkapkan 71% tech talent Asia kuat dalam negosiasi, 46% sering dapat tawaran pekerjaan. Di Indonesia, kebutuhan talent teknologi naik 31%, meskipun iklan pekerjaan turun 17% pada 2023.

Peter Bithos, Chief Executive Officer, Asia, SEEK, mengatakan, “Adanya penurunan dalam kebutuhan untuk tech talents seiring dengan berakhirnya puncak lonjakan pekerjaan pada tahun 2022, merupakan bukan hal yang mengejutkan.

Pasar Tech Talents Asia Melemah 8% YoY, Namun Tech Talent Tetap Percaya Diri

“Namun, penting untuk diakui bahwa volume iklan pekerjaan teknologi di platform kami masih 42% lebih tinggi dari level sebelum pandemi COVID2, yang menunjukkan bahwa permintaan tech talents tetap tinggi meskipun ada penurunan dalam kegiatan perekrutan dalam bidang teknologi.”

“Banyak perusahaan teknologi sekarang mengurangi jumlah pekerja yang mereka butuhkan setelah melakukan perekrutan berlebih selama pandemi, dan tingkat perekrutan yang menurun dapat berlanjut karena bisnis menghadapi tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan ditambah dengan adanya kemungkinan resesi. Namun, kebutuhan akan tech talents yang tinggi tidak akan hilang dalam waktu dekat.” ujar Bithos.

Menurut World Economic Forum, 150 juta pekerjaan teknologi baru akan tercipta dalam 5 tahun mendatang. 77% pekerjaan pada 2030 memerlukan keterampilan digital. Namun, perusahaan menghadapi kekurangan tech talents karena hanya sepertiga (33%) pekerjaan teknologi diisi oleh keterampilan digital yang diperlukan.

BACA JUGA
Start-Up Jangjo Menghadirkan Integrated Waste System Pertama di Jakarta yang Dapat Diakses oleh Publik!

Data dari SEEK menunjukkan peningkatan lebih dari 40% YoY pada jumlah aplikasi per iklan pekerjaan teknologi di Asia. Ini dapat menunjukkan tech talents mencari pekerjaan atau optimis tentang peluang yang lebih baik.

Pergeseran Pasar Tech Talents: Peluang dan Tantangan Bagi Perekrut dan Perusahaan Non-Teknologi

“Saat ini sedang terjadi pergeseran dalam pasar tech talents, tetapi bola belum kembali ke tangan perekrut,” kata Bithos. “Para tech talents masih sangat diminati, dan pemutusan hubungan kerja baru-baru ini telah menciptakan peluang bagi perusahaan non-teknologi untuk menarik talent teratas dari kelompok pencari kerja dengan pengalaman teknologi yang semakin meningkat, serta kesempatan untuk menarik mereka dengan pekerjaan yang lebih stabil.”  

Varun Mehta, COO – Indonesia, JobStreet, menyatakan bahwa lanskap transformasi digital di Indonesia mendorong perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan dengan pemahaman teknologi yang spesifik. Dalam survey, 45% responden dari para profesional di bidang teknologi Indonesia tertarik dengan kesempatan kerja baru dengan penawaran menarik. Perusahaan dari berbagai sektor harus bersiap untuk memenangkan tech talent terbaik di pasar tenaga kerja teknologi Indonesia yang semakin kompetitif.

Untuk menarik atau mempertahankan karyawan, perusahaan harus memahami keinginan tech talents. Menurut “What Tech Jobseekers Wish Employers Knew”, motivasi teratas adalah mencari posisi lebih menarik atau senior (55%), kurangnya kesempatan kemajuan karir ke atas (31%), dan gaji serta manfaat yang tidak memuaskan (26%).

BACA JUGA
Predator Gaming Indonesia Uji Durability dan Suhu Laptop Predator Helios 18

Tech talents Indonesia cenderung mencari pekerjaan stabil dengan work-life balance yang baik. Sebanyak 61% melihat ini sebagai jalur karir ideal, dengan waktu untuk keluarga, teman, dan hobi.

Dalam hal kembali bekerja di kantor, 27% tech talents Indonesia ingin bekerja penuh waktu (lebih tinggi dari Asia yang hanya 18%), sedangkan 63% memilih model hybrid.

Apa yang Dapat Dilakukan oleh Perusahaan

Varun menekankan pentingnya proses perekrutan yang lancar dan tepat waktu. 65% responden talent menganggap ini cara nomor satu untuk menonjol selama perekrutan. Sementara 47% akan menolak tawaran pekerjaan menarik jika mereka mengalami pengalaman negatif.

Laporan itu memberikan tindakan kunci saat merekrut tech talents: tunjukkan kisaran gaji, deskripsi pekerjaan jelas, dan opsi kerja fleksibel.

Perusahaan idealnya memberikan wawancara tatap muka pada tahap seleksi. Tech talents menghargai interaksi langsung dan percakapan terbuka dengan manajer perekrutan.

Ketika membuat tawaran, pengusaha sebaiknya terbuka untuk negosiasi tambahan bonus atau tunjangan. Para tech talents juga menghargai jika diberikan waktu dan ruang yang cukup untuk mempertimbangkan tawaran.

Untuk informasi lebih lanjut tentang studi ini, unduh di sini

Shares: