review1st.com – Tren adopsi kecerdasan artifisial (AI) diprediksi terus berkembang pesat pada 2025, mendorong pelaku industri untuk mempercepat digitalisasi guna meningkatkan daya saing.
Lintasarta, bagian dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) Group, memperkuat komitmennya dalam pengembangan, integrasi, dan implementasi solusi berbasis AI dengan infrastruktur AI berdaulat untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor strategis nasional.
Lintasarta Dorong Adopsi AI untuk Keunggulan Kompetitif
Director & Chief Commercial Officer Lintasarta, Fitrah Muhammad, menyatakan bahwa implementasi AI yang tepat dapat membantu pelaku bisnis memperoleh keunggulan kompetitif dengan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Lintasarta berkomitmen menyediakan solusi AI adaptif dan scalable, memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang digital dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
GPU Merdeka: Infrastruktur AI Berdaulat Pertama di Indonesia
Sebagai bagian dari upaya akselerasi adopsi AI, Lintasarta meluncurkan GPU Merdeka, GPU-as-a-Service (GPUaaS) yang menyediakan platform supercomputing cloud AI berdaulat pertama di Indonesia.
Layanan ini memungkinkan pelaku bisnis mengakses GPU tercepat dari NVIDIA dengan pusat data high-density untuk kebutuhan komputasi AI yang kompleks, termasuk generative AI, machine learning, dan rendering canggih.
GPU Merdeka menjadikan Indonesia sebagai pusat infrastruktur AI yang dikelola secara lokal.
Gerakan AI Merdeka untuk Percepatan Pengembangan Talenta AI Lokal
Lintasarta juga menginisiasi Gerakan AI Merdeka untuk mempercepat pengembangan talenta lokal dan memperkuat ekosistem AI di Indonesia, memastikan pertumbuhan AI yang berkelanjutan.
Keandalan Layanan Lintasarta Selama Libur Panjang: Bukti Komitmen pada Kedaulatan Digital
Lintasarta menunjukkan keandalannya dalam menjaga kestabilan layanan digital selama libur panjang Isra Mi’raj, Imlek 2025, dan Natal & Tahun Baru 2024/2025.
Lintasarta berhasil menjaga stabilitas jaringan connectivity, cloud, dan cybersecurity untuk mendukung operasional sektor industri strategis, seperti keuangan, manufaktur, dan pemerintahan.
Keberhasilan ini terlihat dari penurunan 24% tiket gangguan dan 20% penurunan waktu penyelesaian gangguan (MTTR Nett).
Fitrah menambahkan, “Keberhasilan ini adalah bukti komitmen Lintasarta dalam memastikan kelancaran operasional sektor strategis, terutama pada momen krusial seperti libur panjang.”
