review1st.com – NielsenIQ (NIQ) melaporkan bahwa industri produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 6% selama periode Lebaran tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun ada tekanan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok, konsumsi FMCG selama Ramadan tetap stabil.
Pertumbuhan Positif di Tengah Tantangan Inflasi
Wiwy Sasongko, Executive Director for Retail Vertical NIQ di Indonesia, menjelaskan, “Walaupun menghadapi inflasi, antusiasme masyarakat untuk mudik dan berpergian tetap tinggi. Konsumen berusaha menyeimbangkan belanja FMCG dan pengeluaran perjalanan mereka.”
Perubahan Perilaku Belanja dan Kanal Ritel
Pergeseran dalam prioritas pengeluaran terlihat di berbagai status sosial ekonomi (SES) dan kanal belanja. Meskipun promosi FMCG untuk Lebaran tersebar di banyak kategori, konsumen cenderung memilih produk yang lebih terjangkau, menjaga stabilitas konsumsi.
NIQ mencatat pertumbuhan signifikan di semua kanal ritel selama Ramadan dan Lebaran. Mini Market mencatat pertumbuhan tercepat sebesar 11%, didorong oleh retailer modern. Penjualan online juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Kinerja Kategori Produk FMCG Khas Lebaran
Beberapa kategori FMCG khas Lebaran menunjukkan peningkatan, termasuk teh siap minum, makanan beku, sirup, dan biskuit. Pertumbuhan dalam kategori sirup dipengaruhi oleh sirup kental dan peluncuran rasa baru. Kategori teh siap minum dan biskuit juga diuntungkan dari aktivasi digital dan kampanye media sosial selama periode Lebaran.
Pertumbuhan Signifikan pada Cologne dan Skincare
Kategori non-tradisional seperti cologne dan produk skincare menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing sebesar 25% dan 23%. Pertumbuhan cologne didorong oleh brand baru dan lokal yang lebih terjangkau, sedangkan produk skincare, terutama dari brand lokal, mendapat dorongan dari kampanye kreatif selama Ramadan dan Lebaran.
Krisetiadi Purwanto, Customer Success Leader NIQ di Indonesia, mengungkapkan, “Kekuatan daya beli konsumen Indonesia tetap kuat meski menghadapi masa sulit. Ini adalah kesempatan bagi produsen FMCG untuk cepat beradaptasi dan memanfaatkan perubahan perilaku untuk pertumbuhan masa depan.”
Kesimpulan
Analisis ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan ekonomi, sektor FMCG di Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif, didorong oleh perubahan perilaku belanja dan inovasi produk. Produsen FMCG dapat memanfaatkan tren ini untuk memperkuat posisi mereka di pasar.