#kamisukareview – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Rabu (5/9/2018), menandai pencapaian kegiatan ekspor mereka yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun dengan sebuah seremoni yang berlokasi di Tanjung Priok Car Terminal dalam acara yang bertajuk “Realisasi 1 Juta Unit Ekspor CBU”.
Dalam seremoni tersebut hadir Presiden RI, Joko Widodo; Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan; Enggartiasto Lukita, serta jajaran pejabat Kementerian dan Kabinet Kerja. Hadir pula Managing Officer Toyota Motor Corporation (TMC) dan President of Toyota Motor Asia Pacific (TMAP), Susumu Matsuda, Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur TAM, Yoshihiro Nakata, beserta jajaran manajemen Toyota Indonesia lainnya.
Sejak mulai dikapalkan pada 1987 hingga kini, secara akumulatif volume ekspor Toyota yang telah menembus lebih dari 1 juta unit. Itu menjadi bukti keseriusan Toyota dalam memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan industri otomotif Indonesia, terutama melalui kegiatan ekspor.
“Merupakan sebuah kebanggaan bagi kami untuk bisa memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan industri otomotif Indonesia melalui kegiatan ekspor. Kami memaknai capaian ini sebagai pemicu semangat untuk bisa meningkatkan performa ekspor sehingga dapat membantu peningkatan devisa negara di sektor otomotif, kata warih.
“…Kami juga mengucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah Indonesia sehingga capaian ini bisa terwujud dengan baik. Kami berharap dukungan ini semakin besar sehingga performa ekspor ke negara-negara tujuan yang sudah eksis dapat ditingkatkan serta perluasan ke negara-negara tujuan baru dapat dilaksanakan.”
Seremoni ekspor ini merupakan salah satu penanda realisasi komitmen yang telah disampaikan kepada Pemerintah Indonesia di tahun 2015 oleh President TMC, Akio Toyoda kepada Jokowi di Jepang, yaitu terkait peningkatan investasi dan kegiatan ekspor.
Secara umum, mobil Toyota yang diekspor dirakit di pabrik TMMIN dan Astra Daihatsu Motor (ADM), diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam keseimbangan neraca perdagangan terutama dari sektor otomotif.
Peran industri dalam negeri
Industri adalah salah satu kunci penting pertumbuhan ekonomi sebuah negara karena menyerap tenaga kerja yang mendorong peningkatan daya beli sehingga pada akhirnya akan terefleksi pada pertumbuhan ekonomi. Industri dalam negeri juga memiliki peran dalam hal substitusi impor.
Dengan daya saing yang tinggi, industri dalam negeri dapat mendorong terciptanya peluang ekspor. Tanpa industri dalam negeri yang kuat, peluang ekspor sulit untuk dicapai. Di sisi lain, konsep peningkatan kandungan dalam negeri menjadi sangat strategis untuk dapat menciptakan kemandirian industri Indonesia terutama dari sisi volatilitas nilai tukar mata uang jika bahan baku industri masih tergantung dari material impor.
Industri adalah salah satu kunci penting pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja yang mendorong peningkatan daya beli sehingga pada akhirnya akan terlefleksi pada pertumbuhan ekonomi. Industri dalam negeri yang memiliki daya saing tinggi juga memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi global melalui perannya sebagai substitusi impor dan penciptaan peluang ekspor.
Posisi Toyota Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor global Toyota di kawasan Asia Pasifik memungkinkan Toyota Indonesia untuk berkontribusi dalam tiga hal.
Pertama, pada upaya substitusi impor melalui lokalisasi produksi untuk pasar dalam negeri dan penciptaan pasar ekspor. Sebanyak lebih dari 90% volume penjualan produk kendaraan bermerek Toyota di Indonesia merupakan produk buatan dalam negeri yang diproduksi oleh putra-putri bangsa Indonesia.
Kedua, pada kinerja ekspor otomotif. Produksi kendaraan lokal ini juga dipasarkan ke pasar global, tepatnya ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Timur Tengah, sehingga produksi lokal kendaraan bermerek Toyota menyumbang lebih dari 80% total ekspor kendaraan utuh dari Indonesia.
Ketiga, sebagai jembatan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) pemasok komponen kendaraan untuk dapat menembus pasar ekspor. Tingginya tingkat kandungan dalam negeri produk-produk Toyota yang saat ini mencapai 75 persen hingga 94 persen menandakan bahwa hanya sebagian kecil dari komponen kendaraan bermerek Toyota yang menggunakan material impor selain menyumbang pada penguatan pengembangan industri komponen lokal di Indonesia.
Kedepannya, Toyota Indonesia berkomitmen untuk melakukan kerjasama erat dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendukung pengembangan industri hulu dan industri kecil dan menengah agar dapat lebih memperkuat struktur industri dan daya saing industri otomotif Indonesia yang tentunya akan meningkatkan peluang ekspor otomotif dari Indonesia.
Dari sisi emisi, produk kendaraan utuh bermerek Toyota juga telah memenuhi standar emisi EURO IV dan VI sesuai dengan ketentuan di masing-masing negara tujuan.
Dominasi Ekspor SUV dan Pionir Ekspor Sedan
Toyota Indonesia mengekspor berbagai produk otomotif mulai dari kendaraan utuh (Complete Built-up Unit/CBU), kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD), mesin utuh tipe TR dan NR, komponen kendaraan hingga alat bantu produksi berupa jig (alat bantu proses pengelasan).
Dari 9 model kendaraan utuh bermerek Toyota yang diekspor ke mancanegara yaitu Fortuner, Kijang Innova, Vios, Yaris, Sienta, Avanza, Rush, Agya, dan Townace/Townlite, model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner yang diproduksi di fasilitas manufaktur Toyota Karawang Plant 1, menyumbangkan volume ekspor terbesar.
Secara kumulatif total volume ekspor Fortuner sejak pengapalan perdana di tahun 2006 berjumlah lebih dari 410.000 unit atau sekitar 30 persen dari total volume kumulatif ekspor CBU bermerek Toyota.
Jejak keberhasilan Fortuner diikuti oleh model sedan Vios dan Rush. Pada tahun 2014 Toyota Indonesia memulai ekspor perdana Vios dalam jumlah signifikan ke negara Timur Tengah dengan volume rata-rata 3,000 unit per bulan. Vios menjadi sedan pertama buatan Indonesia yang mampu menembus pasar global dalam skala besar.
Sejak bulan April 2018, Rush mengalami perluasan ekspor secara bertahap ke Asia terutama Filipina, Timur Tengah serta negara berkembang lainnya. Sebelum ekspasi ekspor ini, Rush hanya diekspor ke Malaysia. Hal ini menujukan upaya serius Toyota untuk menjadi produsen kendaraan yang berorientasi ekspor dengan memperhatikan tren konsumen global yang menghendaki model SUV dan sedan.