review1st.com – Huawei Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dengan terus berinovasi dalam menciptakan solusi kelistrikan ramah lingkungan di Indonesia.
Solusi pembangkit listrik digital yang cerdas menjadi fokus utama untuk mendukung ketahanan energi di era society 5.0. Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, Huawei aktif dalam pengembangan smart grid, pembangkit energi terbarukan, dan teknologi digital lainnya di Indonesia.
Prestasi Huawei Indonesia dalam mendukung transisi energi dinilai pada ajang Penghargaan Listrik Indonesia 2024. Huawei dinobatkan sebagai “Perusahaan Paling Inovatif untuk Solusi Energi Terbarukan” dalam kategori Company that Supports the Energy Transition.
Penghargaan ini diserahkan oleh Prof. Dr. Eng, Eniya Listiani Dewi, B. Eng, M. Eng, IPU, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Jin Song, Head of Digital Power, Huawei Indonesia, menyatakan komitmennya untuk menjadi pelopor dalam menyediakan solusi energi terbarukan yang cerdas dan ramah lingkungan.
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk lebih luas lagi menyebarkan solusi energi terbarukan yang didukung teknologi cerdas demi ketahanan energi di Indonesia,” katanya.
Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), memberikan apresiasi atas kontribusi Huawei Indonesia dalam inovasi energi terbarukan. “Selamat kepada Huawei Indonesia yang diakui sebagai perusahaan paling inovatif dalam bidang energi terbarukan! Karya inovatif Anda membentuk masa depan keberlanjutan dan menginspirasi perubahan di Indonesia.”
Menurut Herman Darnel Ibrahim, Ketua Dewan Pakar Majalah Listrik Indonesia, Penghargaan Listrik Indonesia 2024 menggunakan lima kriteria dasar: kinerja perusahaan, inovasi, kepedulian terhadap lingkungan, pelayanan, dan reputasi perusahaan.
Huawei memprediksi, dengan implementasi solusi energi terbarukan yang pesat, dunia akan menjadi lebih ‘hijau’. Pembangkit listrik terapung menggunakan turbin angin atau panel surya akan menjadi sumber utama di danau maupun laut.
Konsep ‘energi internet’ akan meluas dengan pembangkit listrik virtual dan energi cloud yang didukung kecerdasan buatan (AI) dan big data untuk efisiensi konsumsi energi.
Tak hanya itu, Huawei Intelligent World 2030 memprediksi perusahaan TIK besar akan menjadi penyerap energi terbarukan terbesar, dengan upaya pencapaian karbon netral pada pengelolaan data center dan bisnis telekomunikasi.
Teknologi AI, sistem server tahan suhu tinggi, dan sistem pendingin ramah lingkungan akan membantu menekan emisi karbon dari industri TIK.