review1st.com – Setiap perusahaan akan bersaing untuk bisa diingat oleh konsumen melalui produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Untuk perusahaan yang menjual produk, maka banyak yang memberikan nilai tambah hingga berbagai macam keuntungan guna menarik hati konsumen.
Pada prosesnya, berbagai masalah acap kali datang menghampiri perusahaan ketika sedang berupaya untuk menarik minat konsumen terhadap produknya. Hal ini juga dialami oleh OPPO di Indonesia.
Ketika pertama kali menjejakkan kaki di Indonesia, OPPO harus menghadapi kenyataan pahit yakni perspektif buruk konsumen terhadap produk asal Tiongkok.
Sebagian besar konsumen beranggapan bahwa barang-barang yang diproduksi di Tiongkok memiliki nilai mutu yang rendah, cepat rusak, tidak tahan lama, serta desain yang cenderung meniru produk-produk ternama global.
Pandangan miring tersebut berupaya diubah oleh OPPO dengan cara memasarkan perangkat smartphone yang langsung masuk ke segmen premium.
Hal ini tidaklah mudah, mengingat masih saja ada stigma negatif di kalangan masyarakat yang berpendapat bahwa kelas produk-produk Tiongkok masih jauh di bawah brand asal Eropa dan Amerika Serikat.
Bahkan konsumen menilai smartphone asal Tiongkok belum dapat diasosiasikan sebagai produk premium, apalagi berani dibanderol dengan harga yang relatif tinggi.
Namun demikian, dengan konsistensi dan berbagai upaya edukasi yang dilakukan OPPO, paradigma produk Tiongkok yang berkualitas tinggi lambat laun dapat diterima dan dipahami oleh konsumen Indonesia.
Bahkan, OPPO berani berinvestasi dengan membangun pabrik perakitan di Indonesia agar harga produknya lebih terjangkau oleh konsumen.
Selain itu, OPPO juga terus memperkuat layanan after sales dan service dengan menyediakan Service Center resmi di kota-kota di tanah air yang tersebar mulai dari Lhokseumawe, Aceh hingga Sorong, Papua.
Upaya tersebut tidak sia-sia, OPPO mulai menduduki peringkat pertama pangsa pasar smartphone di Indonesia sejak tahun 2019.
Secara konsisten, posisi OPPO di market share tidak lepas dari tiga besar di tahun-tahun berikutnya, bahkan lebih banyak mengisi sebagai market leader di pasar smartphone Indonesia.
Terdapat banyak faktor yang mendukung kesuksesan OPPO di Indonesia, terutama dalam hal merebut hati penggunanya. Pertama, setiap perangkat yang dihadirkan oleh OPPO selalu melewati hasil survei pasar terlebih dahulu.
Survei tersebut dilakukan OPPO terhadap pengguna maupun masyarakat umum sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia.
Umpan balik konsumen selalu dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan baik dalam bentuk produk maupun layanan OPPO.
Kedua, OPPO juga berusaha mendekati target pasar dari tiap lini seri yang diluncurkan. Hal ini termasuk dalam memilih persona merek (brand ambassador) yang mewakili tiap-tiap target pengguna.
Salah satunya Angga Yunanda, aktor muda Indonesia yang dinilai OPPO cukup tepat untuk menggaet calon konsumen lini A series.
Angga dianggap memiliki karakter yang mampu mewakili pengguna lini seri A dan juga memiliki potensi disukai oleh kalangan anak muda.
Demikian pula untuk lini seri Reno yang tepat diwakili oleh Cinta Laura Kiehl dan Rio Wibowo (Rio Motret), untuk menampilkan keunggulan Reno di sisi fotografi.
Ketiga, OPPO terus melakukan pengembangan dalam hal distribusi dengan masuk ke penjualan daring melalui e-commerce.
OPPO juga membangun tim pemasaran yang solid sejak awal masuk ke Indonesia sehingga mampu merebut hati konsumen.
Kini, di usia yang ke-9 tahun di Indonesia, OPPO mencoba mengembangkan prinsipnya yakni dengan mengembangkan berbagai teknologi baru untuk kebaikan umat manusia di dunia.