#kamisukareview – Upaya operator seluler untuk meningkatkan performa, termasuk jaringan 5G, belakangan kian mendapatkan perhatian publik.

Dalam uji coba pada Mei 2017 lalu, salah satu hal yang disoroti dari operator Telkomsel adalah kemampuan jaringan yang mampu menyalurkan data hingga 70 gigabyte per second (Gbps).

Jaringan itu akan fokus mengakomodasi beberapa kebutuhan karakteristik layanan seluler, seperti yaitu Enhanced Mobile Broadband (eMBB), Massive Machine Type Communications (mMTC), dan Ultra-reliable and Low Latency Communications (uRLLC).

Selain itu generasi jaringan ini dikatakan akan menjadi masa depan di bidang connected cloud computing, collaborative interactive education, immersive virtual reality, collaborative immerse gaming, dan always connected augmented reality.

Pada layanan mMTC dicontohkan akan mampu bekerja pada system smart city, smart utilities, smart agriculture, smart energy, fleet management, dan bike sharing.

Sementara contoh layanan dari uRLLC meliputi autonomous driving, connected vehicles (V2X), drone delivery, dan industrial robotic automation (industry 4.0). Salah satu terapannya dilakukan pada saat Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah area khusus, operator Telkomsel memperlihatkan kecanggihan jaringan generasi kelima ini. Salah satunya dengan melakukan kontrol jarak jauh (remote) pada bus swakemudi (tanpa sopir).

Sementara di Tiongkok, salah satu operator penyedia jaringan 5G yakni China Telecom mengungkapkan rencana mereka terkait dengan promosi dan harga layanan.

BACA JUGA
Snapdragon Meramaikan Seragam Manchester United untuk Musim 2024/25

Perusahaan ini menyebut bahwa akan ada berbagai multi-platform jaringan 5G. Misalnya webcasing, dan layanan peruntukkan gaming. Selain itu ada juga layanan streaming olahraga, smarthome, dan siaran langsung lainnya dengan saluran data tinggi.

Operator tersebut juga mengatakan bahwa tarif per gigabyte pada jaringan 5G akan jauh lebih murah dari jaringan 4G. Dengan perkiraan 10 yuan atau setara Rp20 ribu untuk setiap 10GB data yang dipakai.

Selain di Tiongkok, negara-negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan juga dikabarkan akan siap mengomersilkan jaringan 5G tahun depan.

Lalu kapan di Indonesia?

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dalam laman resminya menyebut pemerintah akan mulai menerapkan jaringan ini mulai tahun 2020, yang tentunya ditunjang dari sisi device (perangkat) dan sisi infrastruktur.

Semoga tarifnya gak malah-mahal banget ya.

 

 

 

 

Shares: