review1st.com –Orang-orang datang ke Twitter untuk melihat apa yang sedang terjadi dan membicarakan berbagai topik: dari hiburan, olahraga, musik, hingga produk kebutuhan sehari-hari. Sejak awal tahun 2020, Twitter melihat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap barang kemasan untuk konsumen (consumer packaged goods) seperti makanan kemasan, minuman, perawatan rambut, perawatan pribadi dan kulit.
Orang-orang di Twitter adalah audiens yang influensial dan mereka menggunakan Twitter untuk berinteraksi, mencari informasi dan saling memberikan rekomendasi, sehingga mendorong terjadinya percakapan yang pada akhirnya menjadi tren yang ramai dibicarakan di Twitter.
Survei dari Twitter mengungkap, bahwa mie instan tetap menjadi makanan nasional favorit yang paling banyak dibicarakan di Twitter.
Percakapan soal makanan pun terasa kurang jika tidak dibarengi dengan topik seputar minuman yang menjadi pelengkap.
Minuman favorit yang dipadu dengan makanan kesukaan mereka pun ramai dibicarakan di Twitter. Selain itu, kopi dan teh menjadi minuman favorit warga Twitter di sela-sela waktu istirahat.
Orang-orang juga datang ke Twitter untuk melihat informasi produk sebelum membeli sesuatu, terutama tentang perawatan kulit. Brand mentions paling sering ditemukan di kategori percakapan inikarena orang sangat berhati-hati dalam memilih produk yang mereka gunakan dalam jangka panjang. Selain mencari penilaian tentang brand tertentu, mereka juga ke Twitter untuk melihat rutinitas perawatan kulit terkini melalui ulasan di Twitter.
“Dengan karakter Twitter yang real-time, kita dapat melihat bagaimana produk Barang Kemasan untuk Konsumen (CPG) ramai dibicarakan dan orang-orang datang ke Twitter untuk mencari referensi sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang-orang di Twitter sangat reseptif terhadap beragam produk, dan layanan baru.
“Mereka adalah yang paling cepat mencoba dan membeli produk baru, kemudian berbagi di Twitter, termasuk produk CPG. Kekuatan percakapan di Twitter dapat dimanfaatkan oleh brand untuk meluncurkan produk, terhubung dengan audiens dan menciptakan kampanye yang relevan,” ungkap Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia.
Berikut ini adalah 5 tren seputar barang kemasan untuk konsumen di Twitter:
1. Makanan Kemasan memiliki volume percakapan tertinggi
Twitter mencatat Makanan Kemasan sebagai kategori dengan volume percakapan tertinggi yang mencapai 13,35 juta Tweet. Tren teratas kategori ini menyorot makanan sebagai pemersatu orang-orang di Twitter walaupun saat ini banyak perayaan-perayaan penting diperingati secara jarak jauh.
Percakapan soal makanan memberikan kehangatan di linimasa dengan saling memberikan rekomendasi kuliner kesukaan mereka.
Selain itu, sebagai bagian dari makanan pokok sehari-hari, mie instan dapat dianggap sebagai salah satu makanan nasional favorit, dan brand mie instan lokal menjadi yang paling banyak dibicarakan di Twitter.
Beberapa brand mie instan yang dibicarakan antara lain Indomie, Pop Mie, Sarimi, dan Mie Sedaap. Selain makanan, mereka juga gemar membahas tentang musik (12%), keluarga (10%), dan olahraga (9%).
Dalam menanti pemulihan ekonomi pasca pandemi, orang-orang pun memulai usaha sendiri dan mempromosikan produknya di Twitter, mulai dari makanan beku, sampai masakan daerah masing-masing dan dibantu dipromosikan oleh pengguna Twitter lainnya dengan me-Retweet Tweet mereka dan/atau menge-Tag mutual mereka.
Beberapa brand jual-beli makanan yang populer di Twitter antara lain: GoFood, Shopee, AEON, Tokopedia, dan Indomaret.
2. Kopi dan teh adalah minuman favorit orang Indonesia
Tingginya percakapan mengenai makanan juga diikuti oleh volume percakapan mengenai Minuman Kemasan yang mencapai 12,67 juta Tweet. Tren teratas kategori ini menunjukkan bahwa kopi dan teh adalah minuman favorit orang Indonesia yang dinikmati di waktu rehat. Selain itu, tren ini juga menunjukkan bahwa minuman selalu melengkapi santapan khas orang Indonesia seperti Bakso, Indomie dan Martabak. Selain itu, mereka juga menikmati percakapan tentang musik (12%), olahraga (10%), keluarga (10%), dan makanan (7%).
Dalam rutinitas sehari-hari, minat terhadap brand premium dan mudah dibawa seperti Starbucks dan Teh Botol terlihat meningkat. Selain itu, brand lain yang populer di Twitter untuk kategori Minuman Kemasan adalah Coca-Cola, Sprite, Teh Botol, Indomilk, dan Fanta. Sedangkan brand yangmenjual dan menyediakan informasi terkait minuman yang paling populer di Twitter adalah Shopee, GoFood, Tokopedia, Indomaret, dan DetikFood.
3. Tren seputar produk perawatan, warna dan gaya rambut di Twitter
Topik soal perawatan dan tren rambut terkini selalu menarik untuk dibicarakan, baik dalam melakukan aktivitas di luar maupun dalam ruangan (3,42 juta Tweet). Twitter menjadi tempat untuk berbagi tips seputar perawatan rambut bagi semua kalangan. Tren teratas kategori ini menunjukkan banyaknya orang yang bereksperimen dengan warna rambut mereka, seperti biru, pirang, dan merah muda. Selain itu, tren ini juga menunjukkan perempuan berhijab yang peduli terhadap pentingnya perawatan rambut ekstra.
Orang-orang di Twitter terinspirasi dari gaya dan warna rambut idola-nya. Tren lain yang terlihat adalah percakapan tentang gaya rambut para idola K-Pop yang sangat menarik perhatian. Mereka juga senang untuk mengikuti percakapan tentang musik (14%), keluarga (10%), olahraga (9%), dan seni (9%).
Brand perawatan rambut seperti Pantene, Sunsilk, Head & Shoulders, dan Clear terlihat mendominasi percakapan. Sementara, brand penjual produk perawatan rambut seperti Shopee, Hero, Tokopedia, Alfamart, dan Indomaret terlihat populer di kalangan orang-orang di Twitter.
4. Twitter sebagai tempat mencari informasi perawatan tubuh dan kulit
Dengan lebih banyaknya waktu di rumah, banyak orang yang memberikan perhatian lebih kepada perawatan tubuh dan kulit yang terlihat dari jumlah volume Tweet sebanyak 2,31 juta Tweet. Banyak orang datang ke Twitter untuk mencari informasi seputar produk perawatan dan brand sebelum membuat keputusan pembelian. Tren teratas kategori ini menunjukkan orang-orang menjadikan Twitter sebagai tempat mencari rekomendasi untuk mengevaluasi dan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit mereka.
Pada percakapan ini, banyak brand yang disebut dan disarankan oleh orang-orang di Twitter, baik itu dalam bentuk Tweet, maupun Thread. Setelah mencari rekomendasi tentang produk dan informasi cara merawat kulit, musik (12%), keluarga (10%), olahraga (9%), dan buku (8%) juga menjadi topik favorit yang mereka bahas di Twitter.
Brand yang banyak disebut dalam percakapan antara lain, Nivea, Garnier, Dove, Hada Labo, dan L’Oreal. Sementara itu jajaran brand yang menjual produk perawatan tubuh dan kulit ini terlihat populer di Twitter: Shopee, Sociolla, Tokopedia, Lazada dan Hero.
5. Membuat tempat tinggal semakin nyaman
Percakapan mengenai perawatan rumah diwarnai oleh berbagai macam aktivitas termasuk kegiatan membereskan rumah. Dengan jumlah percakapan sebesar 700 ribu Tweet, tren percakapan teratas kategori ini adalah soal diskusi dan berbagi kegiatan merapikan rumah yang melelahkan, dilanjutkan dengan cerita tentang aktivitas di rumah bersama anak, dan pekerjaan rumah yang kini tidak dipandang menjadi kewajiban satu gender saja. Setelah mencari informasi untuk mempercantik rumah hangatnya, orang-orang ini tertarik untuk membahas musik (12%), keluarga (10%), olahraga (9%), dan buku (8%).
Kehadiran banyak brand yang menyediakan produk-produk perawatan rumah semakin memudahkan orang-orang untuk merawat tempat tinggal mereka masing-masing. Beberapa toko yang populer di Twitter antara lain, Shopee, Tokopedia, Hero, Indomaret, dan Alfamart. Sementara itu, brand perawatan rumah yang populer antara lain, Molto, Rinso, Dettol, Downy, dan Kirei Kirei.
Kekuatan Twitter bagi kampanye brand
Dengan memanfaatkan kekuatan percakapan organik di Twitter, brand dapat mempelajari insight berharga tentang apa yang sedang tren di kalangan konsumen Indonesia untuk meluncurkan kampanye yang efektif di Twitter. Selain itu, menemukan dan terhubung dengan audiens di Twitter sangat berpengaruh untuk kesuksesan sebuah brand karena orang-orang di Twitter menghabiskan waktu dua kali lebih lama untuk melihat iklan peluncuran. Pengguna di Twitter pun 3,3 kali lebih mungkin untuk mengubah apa yang dilihat menjadi apa yang dilakukan, dibandingkan dengan platform lain.