review1st.com – 1datapipe, perusahaan terkemuka dalam analisis data alternatif dan kecerdasan buatan (AI), resmi meluncurkan Reject Rescue Model di Indonesia.
Setelah sukses besar di Brasil, model ini siap memberdayakan lembaga keuangan, fintech, dan peritel di Indonesia untuk mendefinisikan ulang proses pengambilan keputusan kredit.
Dengan memanfaatkan data alternatif dan teknologi berbasis AI, Reject Rescue Model berpotensi membuka peluang besar untuk bisnis sekaligus mengatasi kesenjangan dalam inklusi keuangan.
Transformasi Inklusi Keuangan dengan Reject Rescue Model
Reject Rescue Model membantu mengklasifikasi ulang aplikasi kredit yang sebelumnya ditolak, mengubahnya menjadi peluang baru untuk pertumbuhan. Model ini dirancang untuk:
- Memperluas akses kredit bagi individu unbanked dan underbanked.
- Meningkatkan basis pelanggan lembaga keuangan.
- Memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan mengelola risiko kredit secara cermat.
“Dengan Reject Rescue Model, kami mengubah penolakan kredit menjadi peluang nyata untuk pertumbuhan dan inklusi keuangan,” ujar Carey Anderson, CEO 1datapipe.
“Kami yakin model ini akan menciptakan dampak besar di pasar berkembang seperti Indonesia, mengubah eksklusi menjadi peluang.”
Keberhasilan di Pasar Global
Keberhasilan Reject Rescue Model telah terbukti di Brasil, di mana salah satu peritel terbesar negara tersebut berhasil:
- Menarik 4 juta klien baru per tahun dengan mengidentifikasi pelamar yang sebelumnya ditolak.
- Menambah keuntungan tahunan lebih dari Rp1 triliun.
- Menghasilkan ROI hingga 9,25 kali lipat.
Dengan tingkat keberhasilan kredit optimal sebesar 65% dan menjaga tingkat kredit macet di 13%, model ini menawarkan keseimbangan antara pertumbuhan dan pengelolaan risiko.
Manfaat Reject Rescue Model untuk Indonesia
Indonesia menghadapi tantangan inklusi keuangan yang signifikan, dengan jutaan individu yang belum memiliki akses penuh ke layanan perbankan. Reject Rescue Model hadir sebagai solusi inovatif, mengintegrasikan data alternatif seperti:
- Aktivitas telekomunikasi.
- Pola perilaku pengguna aplikasi.
- Wawasan geospasial dan tren lokal.
Dengan analisis mendalam ini, lembaga keuangan dapat meningkatkan tingkat persetujuan kredit tanpa mengorbankan kontrol risiko, sekaligus memperluas layanan ke segmen pelanggan baru yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Dengan didukung AI dan machine learning, model ini mampu memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan unik Indonesia,” tambah Carey.
Fitur Utama Reject Rescue Model
- Dynamic Scoring: Penilaian kredit berbasis data real-time yang disesuaikan dengan demografi lokal.
- Analisis Data Lanjutan: Mengintegrasikan data telekomunikasi, wawasan perilaku, dan pola geospasial untuk menilai kelayakan kredit secara menyeluruh.
- Reklasifikasi Pelamar: Mengubah pelamar yang sebelumnya ditolak menjadi pelanggan potensial.
- Integrasi Skalabel: Memastikan proses integrasi yang lancar dengan sistem yang sudah ada, memberikan hasil nyata tanpa mengganggu operasional bisnis.
“Model ini menetapkan standar baru untuk inklusi keuangan, memungkinkan bisnis di Indonesia untuk tumbuh secara signifikan,” ujar Martin Taylor, Direktur Produk 1datapipe.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia
Reject Rescue Model dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, membantu lembaga keuangan dan bisnis lokal beradaptasi dengan perubahan kebutuhan masyarakat.
“Dengan Reject Rescue Model, kami tidak hanya membuka akses kredit, tetapi juga menciptakan peluang baru yang berkelanjutan bagi bisnis dan komunitas,” pungkas Martin.
Kesimpulan
Industri jasa keuangan Indonesia berada pada titik perubahan, dengan meningkatnya permintaan solusi kredit yang lebih inklusif. Reject Rescue Model dari 1datapipe siap menjadi game changer, membantu bisnis berkembang sambil mewujudkan inklusi keuangan bagi jutaan orang di Indonesia.
