#kamisukareview – Sejatinya wujud keduanya telah tersebar di dunia maya. Namun begitu inilah sebenarnya 2 senjata baru pabrikan Tiongkok, OPPO, untuk menggempur pasar Eropa.
Adalah Oppo RX17 Pro dan RX17 Neo, 2 model yang sebelumnya dikenal dengan kode R17. Untuk pasar benua biru, OPPO hanya menambahkan inisial “X”, sementara untuk hal lainnya tak ada yang digubah.
Kabarnya, RX17 Pro yang akan diluncurkan pada 16 November itu akan dibanderol 600 euro (setara Rp10 jutaan). Harga yang lebih mahal dari merek seatap, OnePlus 6T.
Namun begitu banyak pengamat teknologi yang mengatakan bahwa keduanya (OPPO RX17 Pro dan OnePlus 6T) menggunakan basis perangkat yang sama.
OPPO beralasan harga yang lebih mahal itu merupakan hal yang wajar untuk menebus fitur kamera yang lebih mutakhir ketimbang OnePlus 6T terkait pengaturan kamera yang berbeda, yakni mencakup dual aperture (f/1.5-2.4) pada modul utama dan modul ketiga, juga kamera 3D Time of Flight.
Selain itu, senjata lain yang menjadi nilai lebih RX17 Pro ini adalah pengisi daya super ngebut dengan mengandalkan teknologi SuperVOOC. Dengan daya 50 Watt, perangkat ini hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mendapatkan pengisian baterai dari nol hingga 40%. Keren!
Prosesor Snapdragon 710 yang dibenambakan dalam Oppo RX17 Pro memang bukan hal yang menakjubkan, namun OPPO mengklaim jika pasar Eropa yang mereka sasar ini lebih membutuhkan perangkat Android yang ‘bersih’ ketimbang prosesor superior, semisal chipset Snapdragon 845.
Sementara Oppo RX17 Neo yang bakal dibanderol 350 euro (Rp5,8 jutaan) menggunakan chipset lebih rendah, yakni Snapdragon 660 dengan dukungan RAM 4GB/ROM 128GB ditambah media penyimpanan tambahan berbasis MicroSD.
Tipe ini dibekali layar Super Amoled dengan bentangan hingga 6,4 inci. Sayangnya, tak ada lampu LED notifikasi atau Always On Display. Pun soal pengisian daya, tak ada fitur canggih VOOC seperti saudaranya. Jelas saja, karena OPPO akan memasarkan ponsel ini pada segmen menengah ke bawah.
Berbeda dengan seri Pro, Neo akan langsung berhadapan dengan para pesaingnya di segmen serupa, seperti Samsung Galaxy A7 (2018) dan Honor Play.