Berita

Manusia, Teknologi, dan Ruang Kerja akan Menjadi Elemen Penting Ketika Pascapandemi

review1st.com – Pekerjaan bukan lagi soal tempat. Pekerjaan adalah apa yang karyawan Anda kerjakan dan bagaimana mereka melakukannya. Mengikuti perubahan itu, dunia kerja juga telah berubah; model kerja hybrid akan terus diterapkan sebagai pola kerja yang semakin permanen.

Meskipun banyak perusahaan yang tengah mencari cara untuk bisa sukses dengan model kerja baru ini, di tengah tantangan yang sedang berlangsung yaitu Kembali ke Kantor (Return to the Office).

Kami sering sekali mendengar mengenai apa yang harus dilakukan para perusahaan ketika membangun strategi untuk dunia kerja baru. Apakah mengubah sifat pekerjaan untuk para karyawan, jenis teknologi yang harus digunakan, atau perlu tidaknya mengubah ruang kantor.

Di Poly, kami percaya bahwa resep kesuksesan dalam jangka panjang di dunia kerja yang baru ini dimulai dengan tiga bahan utama:

  1. Manusia, yang merupakan aset terpenting dari suatu perusahaan. 
  2. Menetapkan kebutuhan dan gaya kerja karyawan dengan benar sehingga bisa memahami solusi teknologi yang tepat dan dapat membuat pekerjaan menjadi efektif dan efisien di berbagai ruang yang berbeda, di mana pun ruang itu berada.
  3. Dengan memahami gaya kerja yang paling umum di kalangan karyawan, perusahaan-perusahaan selanjutnya dapat merancang pengalaman yang lebih baik di seluruh ruang sehingga meningkatkan keterlibatan dan inovasi dengan menghilangkan friksi untuk menciptakan transisi yang mulus dari kantor di rumah (home office) seluruh ruangan di kantor, atau ruang di antara rumah dan kantor.
BACA JUGA
Optimalkan Ekspresi dengan Galaxy Z Flip6 dan Flipsuit Case LED Lighting

Pendekatan yang berfokus pada manusia ini adalah sebuah pergeseran radikal dari menentukan kebutuhan berdasarkan ruang. Dengan demikian, cara terbaik untuk menyusun strategi untuk masa depan dunia kerja adalah memahami orang-orang yang melakukannya.

Poly telah mempelajari evolusi gaya kerja selama hampir satu dekade, dan telah mengidentifikasi enam gaya kerja berbeda atau sering disebut sebagai persona – yang saat ini berjalan di 97% perusahaan, dengan masing-masing persona memiliki sifat karakter yang berbeda.

Dengan mengidentifikasi atribut, kesulitan, dan preferensi komunikasi yang terkait dengan setiap persona, perusahaan-perusahaan memiliki perlengkapan yang lebih baik untuk menyesuaikan gaya kerja dan perilaku karyawan dengan perangkat dan teknologi mereka, sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat.

Samir Sayed, Managing Director Poly untuk ASEAN dan Korea, mengatakan, “Agar perusahaan bisa sukses di dunia kerja baru ini, pertama-tama mereka harus memahami bagaimana para karyawan melakukan pekerjaan terbaiknya.

Bagaimana mengatur ruang kerja agar para karyawan dapat memaksimalkan jam kerja mereka, dan selanjutnya, tempat terbaik untuk menginvestasikan uang adalah dalam teknologi yang memberikan pengalaman kerja yang mulus, fleksibel, dan merata.”

Beberapa poin penting:

  • Di tengah perubahan dramatis menuju gaya kerja remote: Dari sebelum pandemi sampai 2022, telah terjadi peningkatan sebesar 25% dalam jumlah karyawan yang mengadopsi gaya dan preferensi kerja secara remote.
  • Kemampuan untuk terkoneksi mendorong untuk kembali ke kantor: Meskipun ada banyak hambatan yang menghalangi untuk kembali ke kantor, kemampuan untuk terkoneksi satu sama lain tetap menjadi elemen kunci yang orang untuk kembali ke kantor.
  • Menghubungkan para karyawan mendorong pergeseran dalam realokasi ruang kantor: Sebelum pandemi, hingga 70% ruang kantor dialokasikan untuk meja individu dan ruang pendukung. Pasca-pandemi, pergeseran menuju peran yang lebih berfokus pada kerja secara remote mendorong pergeseran dari ruang individu menjadi ruangan aktivitas yang menghubungkan para karyawan untuk berkolaborasi.
BACA JUGA
Review Tecno Spark Go 1: Smartphone 900 Ribuan untuk Main Mobile Legends

Low Hee Bun, Senior Solution Architect Poly, berkomentar, “Perusahaan-perusahaan semakin serius menerapkan strategi hybrid jangka panjang mereka, yang juga mencakup rencana untuk merombak ruang kantor agar lebih sesuai dengan tujuan baru, menjadikan kantor sebagai pusat budaya perusahaan.

Perencanaan untuk kembali ke kantor lebih terkait dengan merancang pengalaman untuk dunia kerja hibrida baru yang akan mendorong orang-orang ke kantor untuk membangun koneksi, sekaligus memaksimalkan pengalaman bagi mereka yang berada di kantor dan yang bekerja secara remote.”

Shares: