Berita

Baterai Smartphone Besar, Apa Untungnya? Ungkap 7 Mitos di Balik Baterai Smartphone

review1st.com – POCO akan menghadirkan lini smartphone terbarunya yang akan mengusung kapasitas baterai yang besar untuk memberikan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Brand teknologi global yang populer di kalangan penggemar teknologi muda dunia ini melihat bahwa baterai yang besar merupakan  aspek utama yang diinginkan pengguna POCO dalam sebuah smartphone. 

“Berdasarkan riset yang baru saja kami peroleh, tiga besar aktivitas pengguna POCO adalah untuk bermain media sosial, menonton video streaming, dan berselancar di internet, dan mereka menginginkan untuk dapat melakukan hal tersebut seharian penuh, bahkan lebih,” ungkap Andi Renreng, Head of Marketing POCO Indonesia.

“Jadi, kami akan menghadirkan sebuah lini baru yang akan mendobrak pasar dengan baterai yang besar yang mampu menjalankan kebutuhan tersebut hingga puluhan jam non-stop!”

Inisiatif POCO ini sejalan untuk menjawab kebutuhan pengguna smartphone dari laporan State of Mobile 2022 yang membahas tren pengguna smartphone.

Laporan ini mengatakan ahwa rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat Indonesia di depan smartphone mencapai lebih dari 5 jam dalam sehari, untuk mengakses berbagai macam aplikasi, seperti Youtube, TikTok, dan Instagram.

Ditambah lagi sejak terjadinya pandemi, tercatat waktu yang dihabiskan untuk menonton melalui aplikasi video streaming naik 93 persen dibandingkan sebelum pandemi. 

Namun, banyak mitos beredar mengenai baterai dalam sebuah smartphone. Mari kita kupas selengkapnya berikut ini :

1. Mengisi ulang baterai smartphone semalaman akan membuatnya overcharge dan rusak.

Faktanya, hal ini tidak 100% benar karena teknologi pengisian ulang pada smartphone terbaru bisa menghentikan proses charging ketika daya sudah penuh.

BACA JUGA
Dorong Anak Muda Jadi Pro Player: POCO Gelar PayDay Mega Sale dengan Promo Menarik!

Misalnya pada smartphone-smartphone POCO yang telah dilengkapi Overcharge Protection Circuit yang akan menghentikan arus pengisian ulang ketika baterai sudah penuh.

Selain itu, ada fitur AdaptiveCharge yang bisa menyesuaikan kebiasaan pengguna ketika pengisian ulang baterai smartphone semalaman.

2. Harus menguras baterai hingga habis sebelum mengisi ulang.

Hal ini malah akan menyulitkan pengguna karena tidak fleksibel untuk melakukan pengisian ulang. Kini dengan materi kebanyakan baterai smartphone dengan lithium-ion, maka pengisian ulang bisa disesuaikan dengan kapasitas baterai yang dibutuhkan baterai tersebut karena baterai telah mampu mendeteksi berapa daya yang dibutuhkan.

3. Isi baterai smartphone baru selama beberapa jam sebelum penggunaan.

Well, ini banyak direkomendasikan oleh toko-toko smartphone ketika kamu membeli smartphone baru kira-kira sepuluh tahun lalu.

Kini hal tersebut hanya mitos saja, karena smartphone terbaru sekarang ini bisa langsung digunakan walaupun smartphone tersebut benar-benar baru.

4. Tidak boleh menggunakan smartphone ketika sedang diisi ulang agar tidak meledak.

Anggapan ini meningkat lagi saat terjadi kasus kecelakaan penggunaan smartphone saat smartphone tersebut diisi ulang beberapa waktu lalu.

Namun, penggunaan smartphone terbaru kini bisa dilakukan sambil pengisian ulang walaupun tetap tidak direkomendasikan karena akan mengurangi kecepatan pengisian ulang baterai smartphone. Disarankan untuk menonaktifkan penggunaan saat pengisian ulang agar semakin optimal.

5. Menggunakan charger bukan bawaan akan merusak baterai.

Charger bawaan tentu adalah rekomendasi paling utama bagi sebuah smartphone. Namun, mengisi ulang smartphone juga bisa dilakukan dengan charger yang bukan bawaan dari ponsel tersebut.

BACA JUGA
BNI Indonesian Masters 2024 Menggunakan Solusi Push-to-Talk Canggih dari Hytera

Yang pasti, perlu diperhatikan kualitas dan tegangan charger-nya apakah sesuai dengan ponsel yang akan diisi ulang.

6. Meletakkan baterai di lemari es atau dijemur agar semakin awet.

Justru hal ini malah berbahaya karena kini baterai smartphone umumnya berjenis lithium-ion. Baterai jenis ini malah akan rusak jika berada ditempat yang sangat panas atau sangat dingin.

7. Mematikan GPS, Wi-Fi, dan Bluetooth akan menghemat baterai secara signifikan.

Penggunaan fitur-fitur tersebut memang membutuhkan daya, tetapi kini telah semakin canggih dan otomatis disesuaikan dengan kebutuhan pengguna pada smartphone-smartphone terbaru sehingga tidak menghabiskan daya baterai secara signifikan.

Fitur-fitur tersebut esensial bagi pengguna, misalnya saja GPS. Dengan GPS, pengguna bisa menemukan lokasi dengan lebih mudah.

GPS secara akurat juga mencatat keberadaan lokasi Anda sehingga mempermudah mobilitas bahkan mengetahui keberadaan smartphone Anda ketika tertinggal atau berpindah tangan selama GPS tersebut dinyalakan.

Baterai pada smartphone-smartphone terbaru, termasuk lini baru smartphone POCO yang akan datang, sudah memiliki teknologi yang tinggi sehingga mematahkan berbagai mitos-mitos tersebut.

Kapasitas besar yang dihadirkan akan menjawab tuntutan generasi Z dan Alpha di rentang usia produktif 15-24 tahun yang sangat menginginkan konsumsi hiburan lebih lama dari biasanya.

“Baterai smartphone yang besar ditambah layar yang lebar akan mendukung aktivitas Gen Z dan Alpha yang lekat dengan digital. POCO mengerti betul adanya kebutuhan untuk selalu terkoneksi dan menikmati konten hiburan digital saat ini.

BACA JUGA
Telkomsel Ventures dan AppWorks Perkuat Kolaborasi Startup-Korporasi di TINC Batch 9 Demo Day

Seri terbaru dari POCO akan menjawab kebutuhan ini. Tunggu saja kehadirannya dalam waktu dekat,” tutup Andi.

Shares: