Berita

Solusi Digital Tingkatkan Resiliensi UMKM Hadapi Gejolak Ekonomi

Solusi Digital Tingkatkan Resiliensi UMKM Hadapi Gejolak Ekonomi

review1st.comMekari umumkan tiga tren terkait teknologi memperkuat resiliensi UMKM, Jakarta, Kamis (11/8/2022). Teknologi digital akan terus menjadi kunci pertumbuhan UMKM di tengah pemulihan Indonesia yang kini dibayangi oleh gejolak-gejolak ekonomi yang baru.

Menemukan tiga tren terkait peran teknologi dalam memperkuat resiliensi UMKM Riset SMB Pulse Index oleh Mekari, perusahaan Software-as-a-Service (SaaS) terdepan di Indonesia untuk menjaga pertumbuhan bisnis di tengah tantangan pandemi.

“Sebagai perusahaan SaaS, kami berkomitmen untuk memperkuat pertumbuhan bisnis segala ukuran, termasuk UMKM.

“Sebab itu, kami melakukan riset SMB Pulse Index untuk memperlihatkan bahwa transformasi digital menguatkan resiliensi UMKM dalam menghadapi gejolak pasar.

“Riset ini pun mengerucutkan tiga tren terkait adopsi solusi digital yang bisa dijadikan pedoman bagi industri ketika
menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan pasar.

Tren pertama adalah UMKM yang sigap beradaptasi dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik pertumbuhan positif.

Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih tajam.

Terakhir, UMKM kini menggunakan solusi Software-as-a-Service (SaaS) sebagai platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital yang akan memuluskan operasional bisnis,” kata COO Mekari, Anthony Kosasih.

Untuk tren pertama, riset SMB Pulse Index mencatat bahwa 73% dari UMKM pengguna solusi digital yang disurvei merekam pertumbuhan positif selama 2021, tahun dimana pandemi memuncak.

BACA JUGA
DANA Masuk 60 Besar Perusahaan Fintech Asia di Fortune Fintech Innovators Asia 2024

Khusus untuk UMKM di segmen Business-to-Consumer (B2C), pergeseran konsumen ke belanja omnichannel,
atau online shopping, telah membantu UMKM yang terdigitalisasi untuk kembali ke titik pertumbuhan
positif.

Perihal tren kedua, riset SMB Pulse Index memperlihatkan bahwa UMKM yang menggunakan berbagai solusi digital yang saling terhubung untuk membentuk suatu ekosistem digital mencatat bertumbuh 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan UMKM yang sebatas menggunakan satu solusi saja.

Lebih dalam lagi, UMKM yang menggunakan bermacam-macam solusi digital, atau multi-tech adopter, di segmen B2B merekam pertumbuhan positif 1,54 kali lebih dibandingkan dengan mereka yang menggunakan satu
macam solusi digital, atau single-tech adopter, di segmen serupa.

UMKM multi-tech adopter di segmen B2C juga merekam pertumbuhan positif 1,51 kali lebih dibandingkan dengan single-tech adopter di segmen sama.

“Penggunaan solusi digital yang tinggi tidak terlepas dari talenta digital. Bisnis mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan akses ke solusi digital bagi lebih dari 5 karyawannya mencatat pertumbuhan positif antara 1,31 kali hingga 1,39 kali lebih dibandingkan dengan bisnis di segmen serupa yang memberikan akses ke solusi digital bagi sama dengan atau kurang dari 5 karyawannya,”
tambah Anthony.

Solusi digital terutama yang mempermudah otomatisasi, mengendalikan operasional bisnis di internal, dan memonitor pergerakan bisnis memfasilitasi para karyawan untuk bekerja lebih produktif, yang akan berdampak positif bagi pertumbuhan.

BACA JUGA
ROG Phone 8: Smartphone Gaming Terbaik untuk Penggemar MOBA dan RPG di Indonesia

Untuk tren ketiga, UMKM kini memanfaatkan solusi digital berbasis awan yang agile dan scalable sebagai platform dimana solusi-solusi lainnya dapat berjalan.

Sebagai contoh, solusi SaaS untuk akuntansi sering dihubungkan dengan solusi digital untuk omnichannel commerce, pengelolaan pajak, teknologi financial seperti pembayaran, dan e-commerce agar menciptakan suatu ekosistem digital yang terpadu agar memperlancar operasional bisnis dari ujung ke ujung.

Anthony menambahkan bahwa kedepannya, UMKM perlu memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, semakin mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, dan mengadopsi teknologi finansial, atau fintech, untuk memperkuat bisnis.

“Resiliensi bisnis kian kritis mengingat bahwa ekonomi dan pasar akan terus berubah. UMKM yang resilien tidak saja baik bagi kelanjutan bisnis itu sendiri, namun juga laju penguatan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada industri tersebut,” tutup Anthony.

Shares: