Berita

Twitter Ungkap 5 Fakta Perilaku Konsumen Jelang Momen Belanja 2021

Twitter Ungkap 5 Fakta Perilaku Konsumen Jelang Momen Belanja 2021

review1st.com – Jelang kemeriahan momen belanja tahun ini, percakapan seputar belanja di Twitter meningkat signifikan sebanyak 175% hingga Juni 20211. Hal ini sejalan dengan survei Twitter yang menunjukkan adanya peningkatan perilaku belanja online, di mana 38% pembeli online di Twitter menjadikan hal ini sebagai kebiasaan selama masa pandemi yang membuat konsumen lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Konsumen banyak melakukan pencarian dan membicarakan tentang brand, rekomendasi produk, best deal, dan diskon di Twitter.

Tereksposnya produk dan brand di Twitter juga berdampak terhadap perilaku konsumen:

  • meningkatkan keinginan untuk mencari lebih banyak informasi tentang produk (76,6%)
  • meningkatkan keinginan untuk menggunakan kupon / kode diskon (58,4%)
  • menginspirasi konsumen menghabiskan lebih banyak waktu mencari penawaran terbaik (best deals) (40,5%)
Twitter Ungkap 5 Fakta Perilaku Konsumen Jelang Momen Belanja 2021

Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia menyebutkan “Orang-orang datang ke Twitter untuk menemukan dan mencari rekomendasi tentang brand tertentu, melakukan review produk melalui utas, serta mendiskusikan produk yang sedang populer atau ramai dibicarakan.

Ulasan di Twitter membantu konsumen untuk memutuskan produk apa yang ingin mereka beli. Pandemi telah mempengaruhi pertumbuhan belanja online karena pergeseran perilaku konsumen yang telah menjadikan belanja online sebagai hal yang lumrah, mengingat mereka lebih banyak berada di rumah selama pandemi.

Hal ini sekaligus menunjukkan akselerasi belanja online yang meningkat dari tahun ke tahun.”

Berikut ini adalah beberapa hasil survei Twitter terkait perilaku konsumen belanja online yang dapat menjadi insight bagi brand untuk mempersiapkan momen belanja nasional dan memenangkan hati para konsumen di Indonesia:

BACA JUGA
Perpaduan Sempurna antara Gaming dan Teknologi: Kolaborasi Strategis antara realme dan Honor of Kings

1. Konsumen semakin terbiasa untuk berbelanja online dan mereka sangat menunggu momen Hari Belanja Online Nasional tahun ini

Jumlah pengguna internet di Indonesia menembus angka 202 juta dan hal ini mempengaruhi penggunaan platform digital untuk berbelanja, terutama jelang momen belanja tahun ini.

Sebanyak 23% pembeli online setia mengatakan, bahwa berbelanja online memberikan mereka pengalaman yang sama dengan belanja di toko offline.
Sementara itu, sebanyak 25% pembeli online di Twitter mengatakan, bahwa mereka akan terus berbelanja online, bahkan setelah toko offline dibuka. Berdasarkan survei Twitter, berikut ini adalah daftar produk ingin dibeli secara online oleh pembeli online di Twitter di Indonesia:

  • perawatan pribadi (50%)
  • pakaian / alas kaki (49%)
  • produk teknologi (33%)
  • kebutuhan sehari-hari (22%)
  • peralatan rumah tangga (21%)
  • obat dan suplemen (14%)
  • produk asuransi (2%)

2. Terdapat sentimen positif pada kondisi keuangan konsumen, dan hal ini berdampak terhadap kebiasaan mereka berbelanja online

Pada Mei 2021, pengguna Twitter di Indonesia mencatat sentimen positif untuk kondisi keuangan pribadi mereka (23%). Sejalan dengan itu, sebanyak 86% orang-orang di Twitter berbelanja online dalam enam bulan terakhir (29% pembeli setia).

Kebiasaan ini juga membuat 70% pembeli online di Twitter di Indonesia mencari produk/toko baru di ranah online. Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi brand untuk meluncurkan produk dan terhubung dengan audiens mereka.

BACA JUGA
Intip Kelebihan OPPO Find X8 Series, Opsi Ideal di Era Larangan iPhone

3. Konsumen berinteraksi dengan iklan/informasi di Twitter lalu berbagi rekomendasi produk/brand dengan konsumen lainnya

Pembeli online di Twitter di Indonesia sangat reseptif dan senang berinteraksi dengan konten terkait belanja online yang mereka lihat di Twitter. Mereka datang ke Twitter untuk berdiskusi dan berbagi informasi mengenai pembelian mereka.

31% warga Twitter mengatakan, bahwa ulasan di Twitter membantu konsumen memutuskan apa yang akan dibeli. Maka dari itu, penting bagi brand untuk menjadi bagian dari percakapan di Twitter.

4. Meningkatnya peluang penjualan melalui percakapan di Twitter

Informasi di Twitter menyebar lebih cepat dan lebih luas. Hal ini terlihat dari pertumbuhan orang-orang yang membicarakan brand di Twitter (1,8x lebih cepat dan 2x lebih banyak orang yang membicarakan brand).

Selain itu, terdapat hubungan antara percakapan di Twitter dengan penjualan, di mana peningkatan percakapan sebesar 10% dapat menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 3%

5. Percakapan menjadi salah satu pendorong utama bagi konsumen untuk membeli produk secara online

Twitter menjadi tempat bagi para pembeli dan calon pembeli online untuk mencari dan berbagi informasi atas produk yang mereka beli, termasuk melakukan review tentang produk tersebut. Percakapan di Twitter ini lah yang membuat 51,3% pengguna cenderung membeli produk saat ada ulasan dari konsumen lain.

Sebanyak 37,4% pengguna Twitter di Indonesia cenderung membeli produk ketika ada banyak ‘suka’ atau komentar bagus di media sosial.

BACA JUGA
Indosat Ooredoo Hutchison dan Ericsson Luncurkan Digital Monetization Platform Pertama di Dunia: Transformasi Digital Telekomunikasi Indonesia

Tips bagi brand dalam meluncurkan kampanye atau produk di Twitter:

1. Untuk meningkatkan kesuksesan dalam meluncurkan kampanye atau produk, brand dapat menggunakan tiga format iklan di Twitter yaitu:

  • Take Over Solution
  • Custom Solutions, seperti misalnya Branded Emoji dan Conversation Button
  • Engaging Ad Formats yang dapat membantu brand agar konten lebih menarik dan meningkatkan engagement dari konsumen.

Penggunaan format-format iklan ini meningkatkan kesadaran konsumen terhadap kampanye (20%) dan keinginan untuk membeli (7%)

2. Brand-brand terkemuka saat ini dapat menerapkan pendekatan bertahap terhadap konsumen:

  • Dengarkan (Listen) kebutuhan mereka
  • Menarik Perhatian (Tease)
  • Luncurkan (Reveal) Kampanye atau Produk
  • Perkuat (Reinforce) Interaksi dengan Konsumen

Dwi Adriansah kembali menggarisbawahi pentingnya brand mengamati dan menganalisa percakapan di Twitter. “Sebagai platform berbasis minat yang mendorong terjadinya percakapan, interaksi menjadi penting di Twitter. Banyak insights yang dapat diperoleh dari percakapan konsumen di Twitter.

Dari insights tersebut, brand dapat menyasar audiens mereka dengan menciptakan kampanye dan komunikasi yang lebih efektif.

Bukan hanya untuk menarik perhatian, tapi juga untuk berinteraksi dengan mereka. Konsumen pun bisa lebih mudah menemukan brand favorit dan produk unggulannya.”

Jelang Hari Belanja Nasional, kunjungi https://business.twitter.com/en/advertising.html untuk mengetahui bagaimana cara bisa terhubung dengan audiens dan menjadi bagian dari percakapan di Twitter.

Shares: