Berita  

XLSMART Catat Kinerja Positif di Q2 2025

review1st.com – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (IDX: EXCL), perusahaan hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren, mengumumkan kinerja keuangan dan operasional yang solid pada kuartal kedua tahun 2025 (Q2 2025).

Di tengah tantangan industri telekomunikasi nasional yang makin kompetitif, XLSMART berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22% year-on-year (YoY) menjadi Rp 10,50 triliun.

Sorotan Kinerja Keuangan dan Operasional XLSMART Q2 2025

  • Pendapatan: Rp 10,50 triliun (naik 22% YoY)
  • EBITDA yang dinormalisasi: Rp 4,97 triliun (tumbuh 10% YoY, margin 47%)
  • Laba bersih yang dinormalisasi: Rp 313 miliar
  • Total pelanggan: 82,6 juta (naik 41% YoY)
  • Pengguna aktif aplikasi MyXL, AXISNet, dan mySmartfren: 41,4 juta
  • Trafik layanan: tumbuh 43% YoY mencapai 3.817 Petabytes
  • Total BTS: lebih dari 209.000 unit (naik 28% YoY)
  • Free Cash Flow: naik 35% menjadi Rp 6,48 triliun

Merger XL-Smartfren Dorong Pertumbuhan Skala Bisnis dan Digitalisasi

Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, menyatakan bahwa kuartal kedua 2025 menjadi tonggak penting bagi perjalanan perusahaan pasca-merger. “Kami berhasil menjaga operasional tetap solid, sekaligus mendorong pertumbuhan di tengah persaingan industri yang ketat,” ujarnya.

XLSMART menjalankan strategi konsolidasi dan integrasi jaringan sesuai rencana, termasuk penguatan infrastruktur, perluasan jaringan melalui National Roaming dan MOCN, serta modernisasi sistem operasi.

Perusahaan juga memperluas jangkauan layanan ke 156 kota/area baru, membuka akses yang lebih luas bagi pelanggan Smartfren.

BACA JUGA
Ericsson Hadirkan Solusi 5G untuk Bisnis di Telkomsel Solution Day 2025

Strategi Multi-Brand dan Penguatan Aplikasi Digital

XLSMART tetap mempertahankan tiga merek layanan utama — XL, AXIS, dan Smartfren — untuk menjangkau berbagai segmen pasar.

Perusahaan juga terus mengembangkan pengalaman digital pelanggan melalui aplikasi MyXL, AXISNet, dan mySmartfren, yang kini digunakan oleh lebih dari 41,4 juta pelanggan aktif bulanan (Monthly Active Users/MAU).

Pertumbuhan penggunaan aplikasi tersebut berhasil mendorong kontribusi pendapatan digital sebesar 18% dalam dua tahun terakhir, serta memungkinkan personalisasi penawaran berbasis data analytics yang semakin tajam dan relevan bagi pelanggan.

Transformasi Digital dan Efisiensi Biaya Operasional

Meski terdapat peningkatan biaya operasional akibat proses merger, XLSMART berhasil mengoptimalkan biaya pemasaran melalui transformasi digital.

Peningkatan biaya lainnya, seperti infrastruktur dan interkoneksi, dikompensasi dengan peningkatan efisiensi dan peningkatan profitabilitas perusahaan.

Struktur Keuangan Tetap Sehat dan Terkendali

Per kuartal II 2025:

  • Utang kotor: Rp 23,19 triliun
  • Net debt to EBITDA ratio: 3,53x
  • Utang bersih: Rp 21,93 triliun
  • 78% utang berbunga mengambang, 22% berbunga tetap
  • Tidak memiliki utang dalam denominasi USD

Investasi Jaringan Capai Rp 2,3 Triliun di Semester I 2025

Untuk memperkuat jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan, XLSMART mengalokasikan belanja modal (Capex) antara Rp 20 hingga Rp 25 triliun untuk tahun 2025, dengan realisasi Rp 2,3 triliun hingga akhir kuartal kedua.

Ini mencakup penguatan jaringan, integrasi sistem, serta peningkatan kualitas layanan pelanggan di seluruh wilayah operasional.

BACA JUGA
Xiaomi 8.8 Extra Sale: Promo AIoT untuk Rumah Pintar

Sinergi Teknologi, Komersial, dan SDM Pasca Merger

Tiga pilar utama integrasi XLSMART:

  1. Teknologi: Integrasi NOC, National Roaming, dan kolaborasi strategis dengan ZTE dan Huawei.
  2. Komersial: Strategi tiga merek, digitalisasi penjualan, dan monetisasi pengalaman pelanggan.
  3. SDM: Penyatuan budaya kerja, restrukturisasi manajemen, dan peningkatan engagement karyawan.