Berita  

Palo Alto Networks: Praktik Cyber Hygiene untuk Belanja Aman di Harbolnas dan Liburan 2025

review1st.com – Menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dan musim liburan 2025, Palo Alto Networks, pemimpin global dalam keamanan siber, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman siber.

Dengan lonjakan aktivitas online dan transaksi digital selama Harbolnas 12.12, masyarakat perlu menerapkan langkah-langkah keamanan siber untuk melindungi diri dari potensi serangan.

Ancaman Siber di Musim Belanja Online

Laporan National Cyber Security Index (NCSI) tahun 2023 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-49 dengan skor 63,64 dari 100 poin, mengindikasikan kerentanan keamanan siber. Momentum seperti Harbolnas sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksi seperti:

  • Phishing: Email dan tautan palsu yang bertujuan mencuri informasi pribadi.
  • Pemalsuan Situs Web: Membuat situs belanja palsu untuk mencuri data pembayaran.
  • Penipuan Transaksi: Penawaran palsu yang menjebak konsumen.

Kunci Keamanan untuk Konsumen

Untuk menghadapi lonjakan transaksi online, Palo Alto Networks memberikan panduan berikut agar tetap aman:

  1. Verifikasi Keaslian: Periksa penawaran dan tautan dengan seksama sebelum mengklik.
  2. Gunakan Autentikasi Multi-Faktor (MFA): Tambahkan lapisan keamanan pada akun online.
  3. Berbelanja di Situs Resmi: Hindari platform belanja yang tidak dikenal atau mencurigakan.
  4. Waspada Penipuan Phishing: Jangan mudah percaya pada penawaran yang terlihat terlalu menarik.
  5. Kata Sandi Kuat: Gunakan kata sandi unik dan pertimbangkan aplikasi pengelola kata sandi.
  6. Hindari Berbagi Informasi Sensitif: Jangan membagikan data pribadi seperti NIK atau informasi perbankan.
BACA JUGA
Himel Luncurkan ALTIVO: Sakelar & Stopkontak Modern di Indonesia

Keamanan bagi Pelaku Bisnis

Bisnis juga perlu memperkuat sistem mereka dari ancaman seperti:

  • Serangan Aplikasi Seluler (APK): Malware yang menyerang aplikasi belanja.
  • Taktik Rekayasa Sosial: Teknik manipulasi seperti deepfake.
  • Serangan Ransomware dan DDoS: Mengganggu operasional situs hingga permintaan tebusan.

Dengan menerapkan framework Zero Trust, bisnis dapat:

  • Memperkuat keamanan data sensitif.
  • Menjamin respons ancaman secara real-time.
  • Meningkatkan pengalaman pelanggan tanpa mengorbankan keamanan.

Peningkatan Belanja Digital di Indonesia

Menurut Bank Indonesia, transaksi perbankan digital tumbuh 37,1% (YoY) pada Oktober 2024. Proyeksi Kementerian Perdagangan juga mencatat bahwa nilai transaksi e-commerce akan mencapai Rp503 triliun pada 2025.

Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem belanja online terus berkembang pesat, tetapi juga disertai dengan peningkatan risiko keamanan.

Kesimpulan

Harbolnas dan musim liburan adalah momen yang menarik, tetapi juga rentan terhadap ancaman siber. Dengan memprioritaskan cyber hygiene—baik untuk konsumen maupun bisnis—kita dapat menikmati pengalaman belanja yang aman dan nyaman.

Sebagai penutup, Adi Rusli, Country Manager Palo Alto Networks Indonesia, mengingatkan bahwa “keamanan siber adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dengan tindakan proaktif dan kesadaran.”

Optimalkan keamanan Anda dan hindari ancaman siber dengan praktik terbaik di Harbolnas 2025!