review1st.com – Sebagai perusahaan elektronik konsumen dan teknologi manufaktur pintar, Xiaomi senantiasa berkomitmen untuk melahirkan inovasi teknologi yang bisa membantu memperbaiki kualitas hidup untuk menjadi lebih baik.
Baru-baru ini misalnya, ada sejumlah inovasi menarik yang diperkenalkan Xiaomi, mulai dari perkembangan terkini terkait teknologi kendaraan listrik pintar, smartphone layar lipat tertipis di industri, hingga robot humanoid yang bisa mengenali emosi manusia.
Sejak mengumumkan keseriusannya untuk terjun ke industri mobil listrik pintar pada akhir 2021, Xiaomi terus menghadirkan terobosan baru guna menegaskan visi perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam industri kendaraan listrik pintar pada 2024.
Selain itu, inovasi yang dihadirkan Xiaomi juga hadir lewat smartphone lipat pertama yang juga memiliki standar fotografi tinggi, serta teknologi robotik berupa humanoid yang dapat mendeteksi perasaan dan emosi manusia.
Beberapa terobosan tersebut menjadi sorotan penting bagi Xiaomi, yang berkomitmen untuk menginvestasikan 100 miliar RMB (setara 220 triliun rupiah) untuk riset dan pengembangan selama lima tahun ke depan.
Berikut adalah sejumlah inovasi teknologi yang disampaikan secara langsung oleh Founder, Chairman, dan CEO Xiaomi Lei Jun lewat pidato tahunannya pada 11 Agustus 2022 lalu;
Xiaomi MIX Fold 2 Ponsel Lipat Paling Tipis & Kamera Leica
Sebagai sekuel alias generasi kedua, Xiaomi MIX Fold 2 membawa sejumlah peningkatan yang menyeluruh dibandingkan pendahulunya. Xiaomi ingin memberikan sebuah perangkat yang tidak hanya memiliki performa terbaik, namun juga lebih dalam tampilan fisik yang lebih compact.
Secara teori, perangkat smartphone dengan layar lipat memiliki komponen yang lebih kompleks, sehingga lebih sulit dihadirkan dalam desain yang compact.
Namun lewat MIX Fold 2, berbagai teknologi yang diusung dapat ditampilkan dalam profil yang sangat tipis, hanya 5,4mm saja saat sedang terbuka. Hal itu menjadikan Xiaomi MIX Fold 2 sebagai smartphone layar lipat paling tipis saat ini.
Untuk mencapai kemajuan tersebut, Xiaomi telah mengembangkan sendiri mekanisme layar lipat yang dinamakan Micro Waterdrop Hinge.
Dengan radius lipatan lebih kecil, modul layar lebih tipis serta komponen yang lebih sedikit, MIX Fold 2 bisa dirancang lebih tipis dengan jarak antar layar yang lebih dekat. Kedua bentang layar luar dan dalam juga telah menggunakan panel AMOLED kelas flagship.
Hasilnya, konten yang ditampilkan dari kedua layar MIX Fold 2 bisa menampilkan kualitas yang konsisten, dalam refresh rate 120Hz, kecerahan sampai 1,000 nits ditambah dukungan efek Dolby Vision.
Xiaomi juga gunakan layar Eco² OLED display yang punya konsumsi daya 25% lebih efisien, plus mampu mengurangi pantulan pada layar. Sehingga konten yang ditampilkan bisa terlihat jelas dalam berbagai skenario penggunaan.
Kehadiran Xiaomi MIX Fold 2 juga menandai kemajuan pesat teknologi kamera smartphone layar lipat berkat keunggulan fotografi dari Leica, dan dukungan sensor kamera flagship 50MP IMX766.
Selain itu, ponsel lipat ini dibekali sistem operasi khusus, MIUI Fold 13 yang bisa beradaptasi terhadap ukuran layar berbeda. Dengan begitu, aplikasi bawaan seperti kalender, perekam suara, catatan dan lainnya dapat lebih optimal menampilkan berbagai informasi di layar lebar.
Pengguna juga bisa manfaatkan pintasan seperti “geser dengan tiga jari” untuk pintasan fitur split screen, atau floating windows yang bisa diakses langsung dari sidebar.
Xiaomi Pilot Technology, Algoritma Pintar Untuk Mobil Listrik
Selanjutnya, Xiaomi Group juga mengumumkan perkembangan signifikan dalam pengembangan mobil listrik pintarnya lewat Xiaomi Pilot Technology.
Sejak resmi masuk ke dalam industri mobil listrik pintar, Xiaomi berencana menginvestasikan senilai 3,3 miliar RMB (7,1 triliun rupiah) pada tahap awal fase riset dan pengembangan (R&D) teknologi mobil otonom.
Setidaknya ada lebih dari 500 profesional (termasuk 50 ahli di industri) yang direkrut untuk mengembangkan teknologi tersebut.
Jumlah tim inti tersebut dinilai sudah dapat mencakup area-area utama yang dibutuhkan dalam proses pengembangan teknologi autonomous driving, mulai dari algoritma, sensor, chip, platform data dan lainnya.
Jumlah rekrutan tersebut rencananya akan bertambah setidaknya sampai 600 karyawan pada akhir 2022 mendatang.
Xiaomi juga telah mengakuisisi secara penuh sebuah startup yang fokus mengembangkan teknologi mengemudi otonom, yakni Shendong Technology, untuk mendapatkan lebih banyak pakar di dalamnya.
Keputusan tersebut dirasa cukup penting, mengingat Xiaomi bakal merancang semua teknologinya sendiri alias self-developed.
Ke depannya, Xiaomi akan merancang semua bagian penting yang diperlukan termasuk pengembangan hardware, software, lokasi dan persepsi, serta solusi lainnya.
Pendekatan ini memungkinkan Xiaomi untuk menyesuaikan algoritmanya dengan kebutuhan pengguna secara lebih instan.
Dalam waktu dekat, Xiaomi akan mengujicobakan sedikitnya 140 unit kendaraan yang merupakan hasil pengembangan fase awal teknologi mengemudi otonom yang akan menguji fitur unggulan seperti solusi parkir otomatis, dan pengisian daya baterai menggunakan lengan robot otomatis.
CyberOne, Robot Humanoid Pertama dari Xiaomi Technology Ecosphere
Tidak terbatas pada smartphone lipat dan kendaraan pintar saja, Xiaomi juga terus menambahkan portofolio seri Xiaomi Cyber.
Setelah robot peliharaan cerdas “Cyberdog” diperkenalkan tahun lalu, kini giliran “CyberOne” yang hadir sebagai anggota terbaru sebagai robot humanoid pertama dari Xiaomi.
Dengan AI sebagai inti dan bingkai humanoid berukuran penuh sebagai wadahnya, CyberOne adalah eksplorasi kemungkinan dari ekosistem teknologi masa depan Xiaomi, serta terobosan baru bagi perusahaan.
Secara tampilan, CyberOne memang dirancang menyerupai bentuk dan ukuran manusia, memiliki tinggi 177 cm dan berat 52 kilogram.
Dibandingkan robot yang dirilis tahun lalu, robot humanoid pertama dari Xiaomi satu ini merupakan sebuah hasil dari rancangan teknologi kompleks, untuk bisa melakukan sejumlah gerakan yang dapat menirukan gerak gerik manusia.
Tak hanya lebih powerful, Xiaomi juga merancang sejumlah motor penggerak yang diperlukan agar robot humanoid ini lebih efisien dan ringan.
Algoritma rancangan sendiri seperti humanoid bipedal control memungkinkan CyberOne untuk memiliki postur berjalan yang natural dan stabil, bahkan bisa mengangkat beban hingga 1,5 kilogram dari salah satu tangan robotiknya.
Untuk mengidentifikasi sekitar, digunakan kombinasi AI dan Mi-Sense depth vision module, agar mampu mempersepsikan ruang tiga dimensi dan mengenali objek di sekitar.
Tak hanya gestur dan ekspresi manusia, CyberOne juga bisa mengenali 85 jenis suara dan sejumlah emosi manusia, berkat sejumlah teknologi MiAI. Hasilnya? Robot ini bisa mendeteksi rasa bahagia, bahkan menghibur mereka yang sedang bersedih.
Menjawab salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan robot pintar, yakni dapat memproses persepsi, kognisi, melakukan pengambilan keputusan sampai eksekusi selayaknya manusia dalam berbagai skenario.
Proses pengembangan Xiaomi CyberOne sendiri mengombinasikan sejumlah teknologi terdepan dari berbagai sektor, mulai dari biomechatronics, kecerdasan buatan (AI), big data sampai cloud computing.
Nantinya teknologi yang ada pada robot humanoid ini juga bakal diaplikasikan ke sejumlah produk Xiaomi jenis lainnya di masa mendatang.