Berita  

Studi Traveloka: Pergeseran Tren Pariwisata di Asia Pasifik

review1st.com – Traveloka, platform perjalanan terkemuka di Asia Tenggara, bersama YouGov, merilis studi bertajuk “Travel Redefined: Understanding and Catering to the Diverse Needs of APAC Travellers”.

Studi ini melibatkan hampir 12.000 responden dari sembilan negara, termasuk lebih dari 2.000 responden Indonesia, mengungkap perubahan preferensi wisatawan Asia Pasifik serta tren yang akan mendominasi pariwisata pada 2025 dan seterusnya.

Studi Traveloka: Pergeseran Tren Pariwisata di Asia Pasifik

“Asia Pasifik memiliki potensi besar, namun keberagamannya menuntut pendekatan yang inovatif dan berbasis data. Industri pariwisata harus memahami kebutuhan unik dari pasar yang dinamis ini untuk tetap relevan,” ujar Caesar Indra, President Traveloka.

Temuan Utama dari Studi Traveloka

1. Wisata Alam Jadi Favorit Travellers Indonesia

Sebanyak 75% wisatawan Indonesia memilih destinasi alam seperti pegunungan dan taman nasional, menjadikannya kategori perjalanan paling populer. Selain itu:

  • 65% lebih suka liburan ke pantai atau pesisir.
  • 37% tertarik pada wisata sejarah dan budaya seperti museum atau istana.

Preferensi ini mencerminkan kecintaan wisatawan Indonesia pada aktivitas outdoor, berbeda dengan Jepang yang lebih mengutamakan wisata sejarah (62%).

2. Dominasi Perjalanan Domestik

70% wisatawan Indonesia lebih memilih liburan domestik karena:

  • Harga yang lebih terjangkau.
  • Kenyamanan perjalanan.

Destinasi seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta terus menjadi primadona, menegaskan daya tarik kota-kota Indonesia sebagai tujuan wisata unggulan.

3. Sensitivitas Harga dan Promosi Jadi Faktor Penting

Harga terjangkau menjadi prioritas bagi 46% wisatawan Indonesia saat memilih akomodasi, sementara 34% dipengaruhi oleh promosi atau diskon dalam menentukan destinasi.

BACA JUGA
Indonesia Gadget Award 2024: Kolaborasi dan Inovasi Terbaik dalam Dunia Teknologi

Tips: Promosi kreatif dan diskon menarik dapat menjadi cara efektif untuk menarik perhatian wisatawan yang sensitif terhadap biaya.

4. Platform Digital Meningkatkan Perencanaan Perjalanan

Wisatawan Indonesia sangat bergantung pada:

  • Media sosial (56%) untuk mencari inspirasi perjalanan.
  • Platform perjalanan (53%) seperti Traveloka untuk memesan perjalanan.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia Pasifik, menandakan adopsi teknologi dan konektivitas digital yang kuat di Indonesia.

5. Kesadaran terhadap Pariwisata Berkelanjutan

86% wisatawan Indonesia mempertimbangkan keberlanjutan saat merencanakan perjalanan, lebih tinggi dari rata-rata regional (80%). Hal ini membuka peluang bagi:

  • Akomodasi ramah lingkungan.
  • Inisiatif green tourism untuk menarik wisatawan lokal yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Kesimpulan: Strategi Pariwisata yang Relevan untuk Masa Depan

Hasil studi ini menunjukkan perlunya pendekatan personalisasi, harga kompetitif, dan promosi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Indonesia.

Dengan memanfaatkan teknologi digital dan mendukung pariwisata yang lebih hijau, Traveloka dan pelaku industri lainnya dapat terus relevan dalam menghadapi tren baru di Asia Pasifik.

Traveloka siap membantu Anda merencanakan liburan yang lebih bermakna!