Berita

Peluncuran Survei Penetrasi Pengguna Internet di Daerah Tertinggal dan Profil Pasar ISP

review1st.com – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan hasil survei mengenai penetrasi pengguna internet di daerah tertinggal dan profil pasar ISP di Indonesia.

Acara ini diselenggarakan di Sekretariat APJII, Gedung Cyber 1, Jakarta Selatan, dihadiri oleh perwakilan pemerintah, penyedia layanan internet, dan media.

Survei ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang pengembangan infrastruktur internet di daerah tertinggal, serta menggambarkan kondisi dan kebutuhan ISP di pasar Indonesia. Survei ini melibatkan 1.950 responden dari 64 kabupaten dan 322 ISP.

Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, menekankan pentingnya kolaborasi antara BAKTI dan APJII untuk mencapai akses internet yang merata di seluruh negeri. “Survei kami menunjukkan bahwa 82,6% penduduk di daerah tertinggal telah terhubung ke internet. Namun, 17,4% masih belum memiliki akses, yang menjadi tantangan signifikan yang harus kita atasi bersama.”

Ia juga menyampaikan, “Survei menunjukkan bahwa 14,8% responden menyebut biaya kuota internet yang tinggi sebagai hambatan utama untuk terhubung.

Sementara itu, 49,23% ISP yang terlibat dalam survei berharap adanya insentif pajak bagi yang berkomitmen membangun layanan di daerah rural. APJII akan mendorong kebijakan yang memotivasi ISP untuk memperluas jangkauan layanan mereka.”

Fadhilah Mathar, CEO BAKTI Kominfo, menyoroti pentingnya transformasi digital bagi ekonomi Indonesia. “Kontribusi ekonomi digital terhadap PDB terus meningkat, namun masih di bawah 10% dibandingkan negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina. Kami memiliki dasar strategis untuk mengatasi 17,4% masyarakat di daerah tertinggal yang belum memiliki akses internet dalam lima tahun ke depan.”

BACA JUGA
Mengenal Samsung Music Frame: Perpaduan Seni Digital dan Audio Imersif

Aju Widya Sari, Direktur Telekomunikasi di Kementerian, menekankan pentingnya infrastruktur telekomunikasi dalam mendukung transformasi digital. “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, transformasi digital nasional merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia dan meningkatkan daya saing global.

Wilayah tengah dan timur perlu mendapatkan perhatian lebih, karena banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur yang memadai. Saat ini, 1.020 desa memerlukan sinyal internet, di mana 464 desa sudah teratasi dan 556 masih dalam proses.

Kami di Kominfo berkomitmen untuk memperluas layanan telekomunikasi agar akses internet dapat dinikmati secara merata di seluruh Indonesia.”

Shares: