review1st.com – Penutupan Climate Innovation League, sebuah program eskalasi startup di isu lingkungan dan perubahan iklim (Climate-Tech) dilaksanakan bersamaan dengan program Cut The Tosh Collaboration Summit yang diadakan pada tanggal 18-19 Oktober di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.

Program yang diinisiasi oleh Ecoxyztem venture builder, telah dilaksanakan lebih dari 3 bulan yang akhirnya berhasil menentukan tiga startup terbaik yaitu BIKI untuk juara pertamaPlana untuk juara keduaTransisi untuk juara ketiga, serta Electric Wheel Untuk People’s Choice Award pada kategori level early-stage startup.

Keempat juara berhasil mendapatkan dana hibah (kick-start grant) yang dipersembahkan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dengan total nilai sebesar 120 juta rupiah, pemberian hadiah langsung diberikan oleh Jonathan Davy, CEO dari Ecoxyztem.

Para pemenang berhasil menunjukkan inovasi yang memiliki potensi berkelanjutan baik dari sisi ekonomi bisnis, maupun dari dampak lingkungan yang diciptakan, seperti halnya Biki di posisi pertama yang menawarkan solusi edible coating chitasil yang dapat memperpanjang ketahanan buah dan sayur sehingga dapat mengurangi jumlah sampah bahan makanan yang saat ini angkanya masih sangat tinggi di Indonesia.

Penyerahan hadiah pemenang Climate Innovation League diadakan pada hari kedua penyelenggaraan Cut The Tosh Collaboration Summit yang merupakan inisiatif dari Multi Bintang Indonesia (MBI) dengan mengusung tema “Turning Narrative into Action.”

Cut  The Tosh sendiri merupakan ajang kolaborasi antar pemangku kepentingan di isu lingkungan dan keberlanjutan untuk bekerjasama mewujudkan solusi jangka panjang.

BACA JUGA
Sosialisasi Pentingnya Udara Sehat Dalam Ruangan Bersama Sharp Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia

Acara ini menghadirkan para pelaku industri, terutama yang tergabung dalam KADIN Net Zero Hub, Global Water Partner Souteast Asia, Clean Energy Investment Acceleration, serta NGO dan komunitas penggerak isu lingkungan.

Selain keempat pemenang Climate Innovation League, pada hari pertama terdapat juga Demo Day yang menampilkan beberapa Climate-Tech startup seperti Waste4Change, Enertec, SKUTI, FisTx, Evomo, Siab Indonesia, dan Allas.

“Cut The Tosh Collaboration Summit menjadi ajang pertemuan antara pelaku industri dengan para inovator baru di isu keberlanjutan, yang diharapkan dapat menjalin kolaborasi untuk bersama-sama mencapai target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca pada tahun 2030.” ujar Ika Noviera Director Corporate Affairs dari PT Multi Bintang Indonesia.

Program Climate Innovation League dilaksanakan oleh Ecoxyztem bekerja sama dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan didukung oleh EIT Climate-KIC.

Program ini dirancang untuk mendukung startup dengan solusi bisnis lingkungan melalui workshop dan mentoring yang diisi oleh profesional dari latar belakang bisnis ternama meliputi Zero Waste Living Lab, 10x Impact, Grab, BRI Ventures, Gayo Capital, Schoters, Fliptech, Antler, Justika, EngageRocket, ReservoAir, dan Prospect Institute.

Para finalis berhasil menyingkirkan sekitar 130 lebih startup yang mendaftar untuk dapat mengikuti Climate Innovation League.

“Kami bangga melihat perkembangan startup mulai dari awal mengikuti workshop hingga dapat mempresentasikan potensi bisnisnya kepada para calon investor dan kolaborator di panggung Cut The Tosh Collaboration Summit.

BACA JUGA
Bergabunglah dengan Samsung Solve for Tomorrow dan Jadilah Inovator AI Masa Depan!

“Semoga ini menjadi jembatan kolaborasi antar startup dan industri yang lebih dahulu maju untuk dapat mempercepat laju transisi ekonomi hijau di Indonesia.” Jonathan Davy CEO dari Ecoxyztem dalam sambutannya.

Program Climate Innovation League juga menjadi ajang pengembangan untuk 11 startup dari level universitas. Setelah mendapatkan penjurian pada ajang EU Diplomacy Week, para finalis startup selanjutnya akan melakukan Demo Day dan mendapatkan hasil penjurian yang akan dilakukan pada acara Green Future Festival di Hutan Kota GBK bekerjasama dengan SUN Energy pada tanggal 28-30 Oktober 2022.

Shares: