#kamisukareview – Judul di atas mengada-ada atau ingin menjatuhkan sebuah merek? Tentu tidak kawan.
Seperti dikabarkan media online Inggris, BBC (12/11/2018), produsen Tiongkok ini terus gencar mengekspansi ponsel untuk pasar Inggris. Salah satunya dengan promosi ‘gila-gilaan’ melalui penjualan cepat (flash sale).
Daya tarik lainnya adalah dengan menjual produk berbanderol 1 poundsterling, atau setara Rp19 ribu perak.
Adalah tipe Mi 8 yang diklaim langsung terjual begitu cepat dalam sebuah flash sale. Sayangnya, usai kampanye penjualan tersebut, banyak peminat ponsel yang mengeluh di laman akun sosial media Facebook Xiaomi.
Lho, kok bisa?
Belakangan diketahui bahwa ponsel yang dijual dengan banderol super murah itu hanya disediakan dengan unit yang sangat terbatas, sekira 3 atau 4 unit saja.
Di luar kewajaran tentunya bukan? Namun itulah salah satu upaya Xiaomi Inggris untuk menarik perhatian.
Sayangnya, jumlah unit yang sangat terbatas tersebut tak dicantumkan pada laman kampanye flash sale, hingga berbuntut panjang dan menuai kekecewaan calon pembeli.
Menerima laporan itu, Xiaomi Inggris langsung gerak cepat menanggapi kasus itu. Dan mereka pun mengakui kalau itu merupakan kesalahan perusahaan dan telah diperbaiki.
Wilkin Lee, Manajer penjualan Xiaomi Inggris, sempat mengatakan bahwa unit ponsel yang dijual dalam kampanye itu benar-benar tersedia dan dijual dengan sistem laiknya lotere. Artinya, siapa beruntung dialah yang dapat.
Namun tetap saja sebagian calon pembeli mengatakan tak mendapatkan informasi tersebut. Para calon pembeli menyebut bahwa yang tertera di laman kampanye itu adalah siapa yang melakukan pembelian pertama, dialah yang mendapatkan unit ponsel.
Atas kekisruhan tersebut, lembaga Advertising Standards Authority di Inggris, menilai jika Xiaomi berpotensi melakukan pelanggaran. Lembaga tersebut mengatakan jika produsen ingin menjual produk secara terbatas, maka calon konsumen harus diinformasikan terkait hal tersebut.
“Jika diubah di tengah promosi, bisa jadi akan ada masalah,” kata sang juru bicara lembaga itu.
Namun begitu, Xiaomi berharap konsumen tetap akan mengikuti program flash sale selanjutnya, yang sudah sering mereka adakan di berbagai negara. Di Spanyol misalnya, pabrikan ini sempat melakukan program serupa dengan menyediakan 50 unit ponsel.
“Ini adalah pertama kali kami melakukannya di Inggris dan mendapat permintaan begitu tingginya, jauh sekali dari apa yang kami harapkan,” ungkap juru bicara Xiaomi.
Waduh, semoga di Indonesia tak akan kejadian hal seperti ini ya.