#kamisukareview – Bagi produsen ponsel, skor benchmark merupakan salah satu tolok ukur untuk memperlihatkan kinerja ponsel kepada publik.
Karenanya, tak sedikit produsen yang melakukan riset dan pengembangan produk untuk mendapatkan hasil benchmark yang mumpuni. Bahkan, sampai ada yang melakukan kecurangan terkait hal itu.
Beberapa kasus kecurangan benchmark pun pernah dilakukan beberapa merek ponsel ternama. Sebut saja Huawei, OnePlus, HTC, dan Samsung. Namun, tak semua mengakuinya.
Seperti dikabarkan Vines bulan lalu, masih terekam jejaknya beberapa kasus seperti HTC One M8 yang didepak dari 3DMark karena keculasannya.
Sebelumnya produsen Samsung juga dilaporkan melakukan kecurangan pengujian hasil benchmark pada 2013. Sementara Huawei Ascend P7 juga ditendang dari Futuremark pada 2014.
Tentunya kasus-kasus soal kecurangan benchmark masih banyak lagi.
Kabar teranyar, Huawei kembali curang dengan meningkatkan skor pada Futuremark. Konsekuensinya, beberapa tipe ponsel pabrikan Huawei maupun Honor hilang dari daftar.
Ponsel-ponsel yang bermain curang itu meliputi P20 Pro, P20, Nova 3, dan Honor Play. Keempatnya sudah didepak dari daftar hasil benchmark 3DMark.
Kedua merek tadi kedapatan curang dengan meningkatkan performa perangkat secara signifikan hanya ketika aplikasi benchmark tertentu dijalankan.
Unggul pada Antutu Benchmark Tiongkok, Honor Play malah kedapatan curang guna meningkatkan power draw-nya, dari 4,39W menjadi 8,57W. Laporan tersebut dibeberkan oleh Anandtech yang mendapatkan hasil aneh, ketika prosesor yang sama digunakan.
Dalam ponsel-ponsel tersebut telah ditemukan adanya mekanisme Benchmark Detection yang menyebabkan ponsel berkinerja lebih tinggi.
AnandTech mengetahui kejanggalan itu setelah menguji beberapa perangkat Huawei dan Honor dengan 3DMark dan GFXBench versi khusus yang membuat sistem di ponsel tidak mendeteksi aplikasi tersebut sebagai aplikasi benchmark.
Hasilnya mengagetkan, P20 Pro dan Honor Play menghasilkan skor benchmark jauh lebih kecil dari yang dipublikasikan kepada publik.
AnandTech menilai, bahwa trik seperti itu malah akan membuat daya baterai boros dan mengurangi efisiensi prosesor karena memaksa chipset untuk melampaui batasnya.
Seolah mereka tidak menyangkal tuduhan, Huawei malah mencoba untuk membenarkan mengapa hal itu dilakukan. Mereka berdalih para pesaingnya juga melakukan hal yang sama untuk mendapatkan pasar.
Waduh…