Berita  

Cloudflare Rilis Laporan Ancaman DDoS Q2 2025

review1st.com – Cloudflare, perusahaan konektivitas cloud terkemuka, merilis laporan ancaman DDoS kuartal kedua (Q2) 2025 dengan data terbaru tren serangan DDoS global.

Laporan ini mencatat peningkatan serangan sebesar 44% dibandingkan Q2 2024, dengan serangan terbesar mencapai 7,3 Tbps dan 4,8 miliar paket per detik, menandai rekor tertinggi di industri keamanan siber.

Tren Serangan DDoS Q2 2025: Volume Menurun, Intensitas Naik

Cloudflare memblokir 7,3 juta serangan DDoS selama Q2 2025, turun signifikan dari 20,5 juta serangan di Q1 2025. Meski volume menurun, tingkat intensitas tahunan meningkat drastis 44% dibanding tahun sebelumnya.

Serangan DDoS berbasis HTTP menunjukkan lonjakan signifikan, naik 129% dari Q2 2024 dengan total 4,1 juta serangan, sementara serangan lapisan jaringan turun 81%.

Indonesia Jadi Sumber Serangan DDoS Terbesar di Dunia

Salah satu temuan utama laporan Cloudflare adalah Indonesia menempati posisi pertama sebagai sumber utama serangan DDoS global, menggeser Singapura dan Hong Kong ke posisi berikutnya.

Peringkat sumber serangan ini didasarkan pada lokasi node botnet, proxy, dan titik akhir VPN, bukan lokasi asli pelaku. Vietnam dan Thailand juga masuk dalam daftar 10 besar negara sumber serangan.

China dan Negara Asia Lainnya Masih Jadi Target Utama Serangan DDoS

China tetap menjadi target utama serangan DDoS, naik ke peringkat teratas lokasi yang paling sering diserang di Q2 2025.

BACA JUGA
Hitachi Vantara Diakui oleh GigaOm atas Inovasinya

Vietnam melonjak 15 posisi ke dalam 10 besar negara paling diserang, sementara India, Korea Selatan, dan Hong Kong juga tercatat sebagai target serangan tinggi.

Sektor Telekomunikasi dan Internet Jadi Sasaran Utama

Industri Telekomunikasi, Penyedia Layanan, dan Operator mendominasi daftar sektor yang paling sering menjadi korban serangan DDoS.

Sektor Internet dan Teknologi Informasi menyusul, dengan sektor Pertanian yang melonjak 38 peringkat ke posisi delapan, menunjukkan peningkatan ancaman di sektor-sektor non-teknologi.

Cloudflare dan Strategi Perlindungan DDoS Global

Cloudflare menggunakan teknologi geolokasi canggih yang memanfaatkan lebih dari 330 kota di seluruh dunia untuk memblokir serangan DDoS dengan akurasi tinggi.

Dengan metode ini, Cloudflare mampu menyerap dan mengelola serangan DDoS L3/4 yang menggunakan pemalsuan IP secara efektif.

Kesimpulan:
Laporan ancaman DDoS Q2 2025 dari Cloudflare menegaskan meningkatnya ancaman serangan DDoS global dengan Indonesia sebagai sumber serangan terbesar.

Peningkatan serangan HTTP dan fokus industri telekomunikasi menunjukkan perlunya langkah keamanan siber yang lebih canggih dan adaptif.