Berita

Human Machine Interface Menjadi Katalis Migrasi Industri Otomotif ke Kendaraan Listrik

review1st.com — Kementerian Industri Republik Indonesia mencatat, industri otomotif telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dengan investasi di sektor ini mencapai Rp99,16 trilliun dan produksi 2,35 juta unit mobil setiap tahun yang menyerap lebih dari 1,5 juta tenaga kerja dari seluruh rantai pasok industri otomotif.

Pemerintah menargetkan sebelum 2025, 20 persen dari semua kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan listrik yang terdiri dari kendaraan hybrid, plug-in-hybrid dan bertenaga baterai.

Jawabannya mungkin mengejutkan, terutama karena ini juga melibatkan disrupsi industri besar lainnya, yakni roadmap menuju otonomi.

“Ketika General Motors (GM) mengumumkan mobil Hummer tenaga listriknya yang baru, pemasok yang disebut secara khusus adalah Epic Games, pengembang dan penerbit Fortnite, salah satu game online paling populer di dunia. Platform grafis real time Unreal Engine milik Epic juga memotori Human Machine Interface (HMI) di Hummer baru ini,” jelas Dean Reinhard, Evangelist dan Technical Account Manager di Epic Games Southeast Asia.

Akan mudah untuk melihat antarmuka pengguna dengan banyak grafis dan didesain dengan cepat untuk menarik perhatian. Dan inilah salah satu alasan pemilihan teknologi ini, dengan semakin banyak monitor besar yang menyediakan permukaan mulus dan besar untuk kreativitas desainer. Namun, keuntungan yang dipilih GM untuk disoroti lebih strategis adalah kemampuan untuk dengan cepat mengembangkan cara untuk sistem baru, dalam hal ini adalah elektrifikasi yang berguna untuk berkomunikasi dengan pengemudi.

BACA JUGA
Xiaomi Pop Run 2024 Sukses Hadir Perdana di Indonesia, Lebih dari 1,500 Partisipan Ikut Berlari

“Teknologi gaming menyelesaikan sejumlah masalah. Salah satu yang pertama adalah memecahkan bagaimana area kendali baru ini seharusnya berhubungan dengan penumpang kendaraan tersebut. Saat Anda memutuskan cara untuk menampilkan informasi mengenai status pengisian daya dan regenerasi energi, atau lokasi bahaya dan kebutuhan urgensi untuk mengembalikan kendali kepada pengemudi, tidak ada pengalaman puluhan tahun yang bisa dijadikan referensi.

“Mesin game memberikan kebebasan baru bagi desainer untuk mencari cara yang paling efektif (dan paling terhubung) untuk mengomunikasikan informasi ini, serta cara yang cepat dan efisien untuk membangun dan menguji setiap opsi untuk menciptakan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) atau sistem pendukung yang bisa menjadikan kendaraan lebih aman dibandingkan dengan mengendarai kendaraan dengan cara yang konvensional,” tambah Dean Reinhard.

Perancang mengubah produk akhir secara real-time, sementara insinyur meneruskan pekerjaan mereka

Saat satu sudah terpilih, jalan pengembangan bagi para insinyur biasanya adalah menulis kode software, yang pada akhirnya berlanjut ke proses iteratif, di mana desainer dan ahli ergonomi melakukan review sistem, dan insinyur merevisi kodenya. Pengembang game bekerja tanpa silo ini, sehingga platform terbaik dibentuk untuk memungkinkan perancang mengembangkan end-product secara real time (pengembangan yang didorong desain) dengan cepat dan efisien, sembari menjalankan pekerjaan rutin mereka.  

Tapi ini bukan sekedar teknologi baru: ada juga pertanyaan mengenai cara mengomunikasikan nilai merek ketika konsumen terbiasa dengan benda elektronik yang memiliki siklus penyegaran produk yang jauh lebih cepat. Mengemudikan mobil baru untuk membeli komik tidak bisa disebut sebagai ‘high-tech/canggih.’

BACA JUGA
Kia Asia Pasifik Luncurkan Kia EV3 dan PV5 di Kia EV Day 2024 untuk Perkuat Posisi dalam Revolusi EV

Salah satu produsen besar untuk kendaraan di Jerman baru-baru ini berkomitmen menuju model kendaraan perusahaan tunggal yang prosesnya dimulai dengan konsep paling awal dan berevolusi mulus mulai dari teknis (engineering) hingga pemasaran dan manufaktur, di mana spesifikasi tepat kendaraan pelanggan bisa dimuat ke HMI.

Saat Anda melihat ke bawah untuk menyaksikan bagaimana sistem elektrik kendaraan memanen daya saat Anda menurunkan kecepatan, ini akan jadi kendaraan Anda sesungguhnya, dengan warna dan trim yang tepat, dengan ban pilihan Anda. Ketika ban ini berputar, alih-alih biaya besar yang disebabkan oleh proses menciptakan gerakan seperti flip book, gambar tersebut akan dikalkulasikan ulang secara real time saat berputar, memberikan fleksibilitas penuh dan kualitas visual yang sangat baik bagi para perancang.

HMI masa depan harus bisa dikonfigurasikan untuk kendaraan perseorangan, bisa disesuaikan dengan tiap penumpangnya dan bisa diupdate sepanjang hidup kendaraan tersebut

Ini membawa kita ke langkah besar selanjutnya: pembaruan over the air dan layanan berbasis cloud. Roadmap teknis untuk HMI ternyata penting, tak hanya untuk kesuksesan pemanfaatan teknologi kendaraan baru, tetapi juga aliran pendapatan baru.

Telepon genggam adalah pintu gerbang ke layanan tambahan dan personalisasi. Namun, dalam satu kendaraaan, hal ini bisa jadi lebih canggih. Bagaimana dengan pengalaman augmented reality yang memberikan fakta-fakta menarik dan cerita mengenai landmark yang disoroti saat Anda melintas?

BACA JUGA
MediaTek Dimensity 9400: SoC Flagship dengan Performa Ekstrem dan Efisiensi Daya untuk Pengalaman AI Terbaru

‘’Kami sudah menyebutkan tiga disruptor besar – EV, ADAS, dan layanan berbasis cloud – semuanya akan memberikan manfaat lebih saat diimplementasikan bersama dengan generasi terbaru dari HMI berteknologi tinggi. Petunjuknya ada di namanya: Human-Machine Interface. Saat teknologi kendaraan dan layanan berevolusi, HMI menjadi titik sentuh yang paling kuat antara produk industri kami dan pelanggan kami, dengan Unreal Engine yang membantu untuk mempercepat pengembangan ini,” ucap Dean Reinhard.

Shares: