Berita

Riset Lenovo Tentang Generasi Gamer Mendatang

#kamisukareview – Inilah riset Lenovo tentang generasi gamer mendatang, perusahaan asal Tiongkok itu menemukan fakta bahwa generasi games berikutnya bukan sekedar stereotipe.

Saat industri gaming tumbuh menjadi salah satu industri hiburan terbesar di dunia, gamers-nya pun ikut berkembang. Dengan sejarah puluhan tahun, gamers kini ada di semua generasi dan semua bidang kehidupan. Bukan lagi stereotipe gamers jaman dulu: anak laki-laki yang betah di dalam kamar dan asik dengan perangkat gamingnya.

Karena ada perkembangan jenis gamers inilah, perusahaan atau pihak-pihak yang bergerak di industri gaming perlu melihat dan memahami siapakah gamers saat ini. Dengan memahami siapa target pasarnya, dan keberagamannya, kita akan lebih bisa memahami cara terhubung dengan kebutuhan mereka dan mereka bisa terus meng-upgrade sistemnya di masa depan.

Riset Lenovo melakukan secara mendalam melihat siapakah gamers masa kini, khususnya untuk pemain PC gaming, dan menemukan ada lima segmen gamers, antara lain:

  • Hardcore: Gamer yang sudah bermain game selama 10 tahun lebih, dan bermain game demi passionnya. Biasanya usiany alebih muda dan fokus untuk memainkan games dengan multiplayers. Bermain game adalah prioritas utama mereka dalam mencari hiburan.
  • Avid: Gamer yang bermain game selama 9 tahun atau lebih. Mirip dengan hardcore, tapi avid gamer lebih sering bermain sendiri dan menikmati menonton streaming game. Mereka tidak begitu memperhatikan kualitas grafis sebagai prioritas.
  • Moderate: Gamer yang sudah bermain game selama rata-rata 15 tahun. Mereka biasanya agak lebih tua dibanding dua grup sebelumnya. Mereka suka bermain game tapi tidak senang menonton online streaming.
  • Casual: Gamer yang sudah bermain game selama rata-rata 16 tahun. Mereka suka memainkan single player game dan bermain saat ada waktu luang saja.
  • Casual Costumizers: Gamer yang sudah bermain game selama rata-rata 24 tahun. Grup ini sudah tidak begitu sering bermain game dibanding grup lainnya, biasanya memiliki PC gaming dan masih mengerti komponen terbaru dan cara membangun atau meng-upgrade PC nya.
BACA JUGA
Telkomsel Luncurkan Kampanye Hari Ayah Nasional: "Teknologi Bisa Melepas Rindu, Tapi Tak Bisa Mengulang Waktu"

Di antara lima grup ini, usia memainkan peran penting. Saat urusan kerja dan keluarga masuk ke aspek kehidupan, waktu tersedia untuk bermain game menjadi terbatas. Tapi hasrat untuk bermain dan keinginan untuk mendapatkan pengalaman gaming yang terbaik masih tetap ada.

“Bab kehidupan seorang gamer itu penting dan saat mereka semakin dewasa dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar, cara mereka bermain game pun berubah. Mereka bisa berubah dari hardcore gamer menjadi moderate gamer, tergantung pekerjaan atau kehidupan. Karena itulah kebutuhan akan gaming PC yang stylish tapi powerful yang memuaskan semua jenis gamer semakin tinggi,” kata Sandhya Nagaraj, Costumer Insights Manager, Intelligent Devices Group, Lenovo.

Jadi siapakah gamer yang baru ini? Dari lima segmen gamer ini, kita bisa lihat ada perbedaan dari seberapa sering mereka bermain, tapi ada satu persamaan, yaitu mereka ingin mendapatkan pengalaman gaming yang terbaik

Rata-rata gamer sudah bermain selama bertahun-tahun. Dengan rata-rata 14 tahun, jelas sebagian besar gamer saat ini adalah usia dewasa, yang bermain game sebagai bagian dari rutinitas kehidupan dewasanya. Mereka memiliki game sebagai salah satu pilihan untuk hiburannya

Menurut riset lenovo ini Secara rata-rata, gamer menghabiskan 7.5 jam per minggu untuk bermain video game, dengan 28% gamer bermain lebih dari 10 jam tiap minggu. Gamer punya kehidupan di luar gaming. Genre game yang paling terkenal adalah social/casual games dan first-person shooters. Genre mungkin berbeda tergantung wilayah, misalnya di Cina, multiplayer online games dan multiplayer online battle arena games lebih tinggi peminatnya.

BACA JUGA
3 Tips Bikin Foto Profil Trendy Pakai AI Portrait Studio Galaxy S24 FE

Untuk waktu bermain, sebagian besar gamer memilih untuk bermain di malam hari (69% dari total waktu seharian), sementara sisanya untuk melakukan kewajiban di pagi dan siang hari. Sebanyak 14% gamer mengatakan mereka bisa bermain kapan saja mereka mau, tapi sebagian besar mengatakan bahwa pekerjaan (67%) dan keluarga (56%) kadang menjadi penghalang bagi mereka untuk bermain lebih sering.

Konten Gaming: Kreasi dan Konsumsi

Konten gaming sedang booming akhir-akhir ini, dengan semakin banyak konten live streaming di berbagai saluran seperti YouTube. Lenovo menemukan bahwa sebagian gamer (45%) menonton video orang lain bermain game. YouTube adalah destinasi utama untuk menonton video gaming (63%), sementara Twitch ada di urutan kedua (44%). Platform lain seperti Ustream (33%), Livestream (23%), dan Mixer (14%) ada di urutan berikutnya.

Tapi mereka bukan hanya senang menonton permainan game, mereka juga ingin menjadi kreator konten profesional. Ada sekitar 1/10 gamer yang memposting gameplay mereka di situs sharing, biasanya dibagikan ke tiga platform berbeda. Dari 11% yang suka share videonya, 54% men-sharenya di YouTube, 45% di Twitter, dan 41% di Facebook. Sebanyak 57% dari mereka ini menciptakan channel sendiri dan 91% telah memonetisasi videonya.

Gaming PC: Pengalaman dan Performa

Lenovo menemukan mayoritas gamer menghabiskan waktu dan usahanya untuk meningkatkan PC mereka agar bisa memenuhi kebutuhan gaming, dan 85% gamer punya daftar aspek yang ingin mereka upgrade.

BACA JUGA
Indonesia Gadget Award 2024: Kolaborasi dan Inovasi Terbaik dalam Dunia Teknologi

Rata-rata, tiap orang melakukan 2 kali perubahan di PC nya untuk meningkatkan pengalaman gamingnya. Cara utama dan paling sederhana adalah dengan mengubah volumenya. Ada banyak game di man ahanya dengan mengubah setting sound-nya saja sudah bisa menghasikan pengalaman suara yang menyatu dan meningkatkan daya saing. Elite gamer bisa menentukan jenis senjata dan posisi musuh hanya dengan suara.

Upgrade terbesar kedua adalah mengubah GPU-nya. Ini dipandang sebagai cara terbaik untuk memperpanjang usia desktop gaming mana pun. Gamer juga mengatakan mereka melakukan penyesuaian pada touchpad dan keyboardnya, atau mengatur akses network untuk game-nya agar dapat memaksimalkan konektivitas dan menimalisir potensi gangguan. Men-tweak setting seperti overclocking CPU atau menyesuaikan kecepatan kipas menjadi pilihan upgrade lainnya.

Ada tiga aspek utama yang paling ingin di-upgrade, antara lain RAM, CPU, dan GPU. Selanjutnya ada layar atau screen. Belakangan ini muncul teknologi yang bisa mensinkronisasi refresh rate layar ke current frame rate yang dihasilkan GPU. Ada juga monitor melengkung dan fitur desain lainnya seperti lighting dan USB hub yang menjadikan upgrade lebih beragam. Cooling menjadi fitur lain yang penting bagi gamer, mengingat kerumitan untuk meng-upgrade kipas atau menambah water cooling.

Riset Lenovo ini merupakan salah satu usaha untuk memahami target pasar gaming saat ini dan diharapkan dapat menyediakan perangkat gaming yang dapat memenuhi kebutuhan para gamer masa kini. Riset ini akan terus diperbaharui seiring dengan perkembangan jaman.

Shares: