review1st.com – Riset terbaru dari YouGov Indonesia mengungkap bahwa konsumen Indonesia semakin selektif dalam berbelanja kebutuhan pokok.
Mereka kini lebih fokus pada harga terbaik dan nilai produk, serta aktif memanfaatkan kanal digital untuk menemukan promo, membandingkan harga, dan menghemat pengeluaran rumah tangga.
Laporan bertajuk “The Rise of Value Shoppers: APAC Grocery Retail 2025” ini membandingkan perilaku belanja di lima negara Asia Pasifik: Indonesia, Singapura, Hong Kong, Australia, dan Thailand.
Temuan ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari pasar lain.
Konsumen Indonesia Utamakan Harga, Nilai, dan Kenyamanan
Kenaikan harga kebutuhan pokok mendorong perilaku belanja hemat di seluruh wilayah Asia Pasifik. Namun, di Indonesia, pendekatan ini disertai dengan:
- Preferensi terhadap minimarket (26%) ketimbang supermarket besar
- Penekanan pada kebersihan, tata letak toko (32%), dan variasi produk (46%)
- Pemilihan lokasi belanja yang praktis dan mudah dijangkau
Sebanyak 59% responden Indonesia menyatakan harga adalah faktor nomor satu dalam pengambilan keputusan belanja, diikuti faktor variasi produk dan tampilan toko yang bersih dan teratur.
Kanal Digital Jadi Alat Utama untuk Belanja Hemat
Perkembangan teknologi memperkuat peran kanal digital dalam perilaku belanja kebutuhan sehari-hari. Konsumen kini lebih terhubung, terinformasi, dan membandingkan harga secara aktif. Beberapa temuan menarik:
- 63% konsumen menggunakan aplikasi supermarket untuk mencari promo dan diskon
- 58% menggunakan situs atau aplikasi pembanding harga
- 77% melihat iklan produk melalui media sosial, menjadikannya saluran iklan paling efektif
- 71% hanya membeli barang yang dibutuhkan, dan
- 59% membuat daftar belanja sebelum berbelanja
Menurut Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India, “Konsumen Indonesia makin cerdas dan digital-savvy.
Pelaku usaha harus mampu menjaga loyalitas mereka dengan memberikan nilai tambah, harga bersaing, dan pengalaman belanja yang relevan.”
Loyalitas Rendah, Sensitivitas Harga Tinggi
Saat harga naik, konsumen Indonesia cenderung mengurangi pembelian produk-produk berikut:
- Makanan instan (34%)
- Camilan kemasan (33%)
- Daging dan telur (22%)
Perilaku ini menunjukkan bahwa konsumen cepat menyesuaikan anggaran dengan memprioritaskan kebutuhan esensial.
Menariknya, 45% konsumen merasa bersalah saat membeli camilan atau makanan tidak direncanakan—menunjukkan pengaruh emosi dalam keputusan belanja.
Belanja Kebutuhan Pokok Jadi Aktivitas Keluarga
Sebanyak 65% responden di Indonesia menganggap belanja kebutuhan sehari-hari sebagai aktivitas keluarga.
Hal ini membuka peluang bagi pelaku ritel untuk menyasar strategi promosi yang menekankan aspek kebersamaan dan pengalaman.
Kesimpulan: Strategi Ritel Harus Adaptif
Laporan YouGov ini memperjelas bahwa strategi harga, pemasaran, dan pengalaman belanja harus disesuaikan dengan karakter lokal konsumen Indonesia.
Dalam pasar yang sangat kompetitif, hanya brand yang mampu memahami perilaku pelanggan secara mendalam yang akan tetap relevan.
Unduh Laporan Lengkap
Laporan “The Rise of Value Shoppers: APAC Grocery Retail 2025” ini berdasarkan survei daring yang dilakukan pada 25 Maret–6 April 2025, melibatkan 2.018 responden dewasa di Indonesia, dari total 7.252 responden di lima negara Asia Pasifik.
Unduh laporan lengkap di sini: YouGov APAC Grocery Shopping Report