review1st.com – CyberArk (NASDAQ: CYBR), pemimpin global dalam keamanan identitas, merilis Laporan Keamanan Identitas Mesin 2025, yang mengungkap peningkatan ancaman siber akibat pertumbuhan pesat identitas mesin.
Sebanyak 72% organisasi mengalami gangguan sertifikat, sementara 50% pemimpin keamanan melaporkan insiden akibat identitas mesin yang dibobol.
Lonjakan Identitas Mesin Meningkatkan Risiko Siber
Identitas mesin—termasuk sertifikat, kunci, secret, dan token akses—mengalami pertumbuhan pesat akibat AI dan cloud computing.
Namun, banyak organisasi masih kesulitan mengelola keamanan identitas ini, meningkatkan risiko gangguan operasional dan pelanggaran data.
Temuan utama dari laporan ini:
- Frekuensi serangan meningkat: 72% organisasi mengalami gangguan sertifikat dalam setahun terakhir, meningkat drastis dari tahun 2022.
- Dampak bisnis signifikan: 51% mengalami keterlambatan peluncuran aplikasi, 44% mengalami gangguan layanan pelanggan, dan 43% menghadapi akses tidak sah ke data sensitif.
- Lonjakan identitas mesin: 79% pemimpin keamanan memperkirakan jumlah identitas mesin akan meningkat hingga 150% dalam satu tahun ke depan.
- AI menjadi target utama: 81% pemimpin keamanan menganggap keamanan identitas mesin krusial dalam melindungi model AI dari manipulasi dan pencurian.
- Pendekatan keamanan masih lemah: 92% organisasi telah menerapkan strategi keamanan identitas mesin, tetapi banyak yang masih belum matang.
- Keamanan yang terfragmentasi meningkatkan risiko: Pengelolaan identitas mesin tersebar di berbagai tim, menciptakan celah perlindungan.
Urgensi Perlindungan Identitas Mesin
Kurt Sand, GM Machine Identity Security di CyberArk, menyatakan bahwa serangan siber kini menargetkan API, kode, dan sertifikat digital, yang dapat mengganggu infrastruktur kritis.
“Penting bagi organisasi untuk mengadopsi strategi keamanan identitas mesin yang menyeluruh untuk melindungi aset digital dan sistem AI mereka,” ujarnya.
Untuk laporan lengkap, kunjungi:
CyberArk Laporan Keamanan Identitas Mesin 2025
