TikTok vs Meta: Pelajaran Berharga untuk Masa Depan AI

TikTok vs Meta: Pelajaran Berharga untuk Masa Depan AI
Manuel Orbegozo/REUTERS

review1st.com. “Mark Zuckerberg said that Meta missed TikTok’s rise because it didn’t seem ‘social’ enough, leaked recording reveals.” Kutipan ini dari Business Insider menggambarkan bagaimana Meta—perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp—terlambat menyadari potensi TikTok. Tapi mengapa raksasa media sosial ini bisa tertinggal? Apakah hal yang sama akan terjadi dengan tren AI yang sedang berkembang?

TikTok: Fenomena yang Dianggap Sepele

Saat TikTok mulai merajai media sosial dengan format video pendeknya, Meta masih terpaku pada konsep sosial media yang lebih tradisional—posting dari teman, komentar, dan interaksi dalam feed. Zuckerberg mengakui bahwa awalnya mereka tidak menganggap TikTok sebagai platform sosial yang sesungguhnya.

“Ketika saya melihat ke belakang, saya pikir salah satu alasan mengapa kami lambat merespons TikTok adalah karena kami tidak menganggap TikTok itu sosial,” ujar Zuckerberg dalam rekaman pertemuan internal yang bocor.

Alih-alih melihatnya sebagai platform berbasis interaksi sosial, Meta menganggap TikTok lebih mirip YouTube, tempat pengguna hanya mengonsumsi konten tanpa banyak interaksi.

Kesalahan Meta: Mengabaikan Tren Baru

Meta baru sadar bahwa TikTok sebenarnya memiliki elemen sosial yang kuat, hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Pengguna TikTok tidak hanya menonton video, tetapi juga berbagi video ke grup WhatsApp, DM Instagram, dan Messenger. Hal ini menciptakan pola interaksi sosial yang lebih dinamis dibandingkan sekadar komentar di feed.

BACA JUGA
Daftar HP yang Tidak didukung WhatsApp di 2025

“Kami terlalu meremehkan TikTok sejak awal. Kami berpikir bahwa interaksi sosial hanya terjadi di feed, padahal orang-orang membagikan video ke pesan pribadi,” tambah Zuckerberg.

Namun, kesadaran ini datang terlambat. Saat Meta mulai bereaksi dengan meluncurkan Reels di Instagram dan Facebook, TikTok sudah terlalu jauh di depan. Algoritma canggihnya yang memahami preferensi pengguna dengan sangat akurat membuatnya sulit dikalahkan.

Apakah Meta Akan Kembali Tertinggal?

Kini, Meta dihadapkan dengan tren baru: Artificial Intelligence (AI). Zuckerberg menekankan bahwa Meta tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama dengan AI. Perusahaan sudah mulai berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna di Facebook dan Instagram.

Meta merancang fitur AI yang bisa berinteraksi langsung dengan pengguna dan menciptakan pengalaman sosial yang lebih mendalam. “Tren berikutnya adalah AI yang bisa memproduksi konten dan berinteraksi dengan pengguna,” kata Zuckerberg.

Namun, ada kekhawatiran bahwa fokus Meta pada AI dapat mengalihkan perhatian dari bisnis intinya di media sosial. Zuckerberg membantah hal ini dan mengatakan bahwa Meta harus bisa “berjalan dan mengunyah permen karet di saat yang sama,” menekankan bahwa inovasi AI tidak akan mengorbankan pengembangan platform sosial mereka.

Kisah Meta dan TikTok adalah pelajaran berharga tentang bagaimana perubahan tren di dunia digital bisa begitu cepat dan tidak terduga. Kesalahan Meta dalam menilai TikTok menjadi pengingat bahwa kesuksesan masa lalu tidak menjamin kejayaan di masa depan. Kini, Meta mencoba menebus keterlambatannya dengan AI—tetapi apakah mereka akan berhasil atau justru kembali tertinggal? Hanya waktu yang bisa menjawab.

BACA JUGA
Tips Klaim Kode Redeem Free Fire untuk Skin & HP Gratis