Berita

Survei SEEK: Pekerja Indonesia Anggap Mencari Kerja Sama Sulitnya dengan Mencari Jodoh

review1st.com – Hasil survei terbaru SEEK mengungkapkan kepuasan kerja dan tantangan karier di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Survei ini memberikan gambaran tentang bagaimana pekerja menilai pekerjaan mereka saat ini, kesesuaian keterampilan dengan karier, serta pandangan tentang proses mencari pekerjaan.

Mencari Kerja vs. Mencari Jodoh

Lebih dari separuh pekerja Indonesia (62%) merasa bahwa mencari pekerjaan yang tepat sama sulitnya dengan menemukan pasangan hidup. Bahkan, 25% menyatakan bahwa mencari pekerjaan lebih menantang dibandingkan mencari jodoh.

Survei SEEK: Pekerja Indonesia Anggap Mencari Kerja Sama Sulitnya dengan Mencari Jodoh

Waktu yang dihabiskan untuk mencari kerja dan mencari pasangan juga seimbang. Dalam enam bulan terakhir, 37% pekerja lebih banyak menggunakan aplikasi pencari kerja, sementara 11% lebih fokus pada aplikasi kencan. Hampir setengah dari responden (48%) membagi waktu mereka secara merata antara kedua aktivitas ini.

Kepuasan Pekerjaan di Indonesia

Sebanyak 59% pekerja Indonesia merasa senang atau sangat senang dengan pekerjaan mereka saat ini. Angka ini cukup tinggi dibandingkan rata-rata kawasan Asia (57%). Filipina (66%) dan Hong Kong (72%) mencatat kepuasan lebih tinggi, sementara Singapura (38%) dan Thailand (48%) berada di bawah rata-rata.

Penyebab Ketidakpuasan Kerja:

  1. Gaji dan kompensasi yang tidak sesuai harapan (46%).
  2. Kurangnya peluang pengembangan karier (33%).

Kesesuaian Pekerjaan dengan Keterampilan dan Aspirasi

Hanya 19% pekerja Indonesia yang merasa pekerjaan mereka sepenuhnya sesuai dengan keterampilan dan aspirasi. Sentimen ini lebih rendah di kalangan pekerja berpenghasilan rendah (9%) dibandingkan pekerja berpenghasilan tinggi (49%).

BACA JUGA
Jobstreet by SEEK dan APTIKNAS Jalin Kemitraan Strategis untuk Kampanye #NextMillionJobs: Hadirkan Jutaan Lowongan Pekerjaan

Sebanyak 57% pekerja merasa sulit menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka. Namun, 83% terbuka untuk reskilling atau upskilling guna memperluas peluang karier di masa depan.

Generasi Muda dan Eksplorasi Karier

Lebih dari 6 dari 10 pekerja (61%) bersedia tetap di pekerjaan yang “terlampaui” selama setahun sebelum mencari peluang baru. Namun, pekerja muda (usia 18-24) cenderung lebih cepat berganti pekerjaan, dengan 44% tidak ingin bertahan lebih dari setahun.

Hambatan dalam Proses Rekrutmen

Survei mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi pekerja Indonesia saat mencari pekerjaan:

  1. Keterbatasan informasi lowongan kerja yang relevan (37%).
  2. Proses lamaran yang rumit dan lambat (35%).

Sebanyak 24% pekerja percaya bahwa bias atau diskriminasi dalam rekrutmen menghambat mereka, terutama di kelompok usia 18-24 tahun (27%).

Inisiatif SEEK untuk Peningkatan Pasar Kerja

Melalui platform Jobstreet by SEEK, perusahaan memanfaatkan teknologi berbasis AI untuk mempermudah pencocokan pekerjaan. Program seperti #NextMillionJobs dirancang untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui kolaborasi dengan perusahaan dan pemerintah.

Kesimpulan:
Survei ini menggambarkan tantangan nyata pekerja Indonesia dalam menemukan karier yang sesuai. Dengan inisiatif teknologi dan kolaborasi lintas sektor, SEEK terus berupaya menciptakan peluang kerja yang lebih inklusif dan efisien di seluruh Indonesia.

Shares: