review1st.com – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mempertahankan tren pertumbuhan meski menghadapi tantangan ekonomi. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024, XL Axiata mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 6% YoY menjadi Rp 25,37 triliun, dengan EBITDA naik 13% menjadi Rp 13,3 triliun.
Laba bersih perusahaan juga mencapai Rp 1,33 triliun, didukung oleh pendapatan data dan layanan digital yang mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92% dari total pendapatan.
Pertumbuhan XL Axiata di Tengah Tantangan Ekonomi
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan bahwa industri telekomunikasi nasional mengalami persaingan ketat di tengah melemahnya daya beli masyarakat. “Meskipun kondisi sulit, kami tetap meraih kinerja positif dan meningkatkan profitabilitas,” ujar Dian.
XL Axiata optimis menghadapi masa depan dengan strategi berfokus pada layanan Fixed Broad Band (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang terus menunjukkan potensi pertumbuhan.
Ekspansi Layanan Internet Rumah dan Akuisisi Pelanggan First Media
XL Axiata terus mengakselerasi layanan internet rumah melalui FBB, diperkuat dengan akuisisi 750 ribu pelanggan First Media, sehingga total pelanggan FBB kini mencapai lebih dari 1 juta.
Akuisisi ini menjadikan XL Axiata sebagai penyedia layanan internet terbesar kedua di Indonesia dengan cakupan enam juta home passed di lebih dari 127 kota. Selain itu, XL Axiata menawarkan konten hiburan eksklusif sebagai bagian dari layanan beyond Fixed Broadband, siap untuk membawa layanan konvergensi ke level berikutnya.
Fokus pada Kepuasan Pelanggan dan Transformasi Digital
Hingga September 2024, XL Axiata melayani 58,6 juta pelanggan dengan blended ARPU mencapai Rp 43 ribu, sejalan dengan strategi mempertahankan pelanggan yang produktif. Dengan memanfaatkan aplikasi MyXL dan AXISNet, XL Axiata telah meningkatkan jumlah pengguna aktif bulanan hingga 113% sejak Desember 2021.
Aplikasi ini membantu perusahaan memahami kebutuhan pelanggan, sehingga bisa memberikan penawaran tepat waktu, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan pendapatan.
Penghematan Biaya Operasional dan Peningkatan Efisiensi Melalui Digitalisasi
XL Axiata juga berhasil mengendalikan biaya operasional melalui strategi digitalisasi, yang menekan biaya pemasaran dan interkoneksi secara YoY. Dengan memanfaatkan data analytics, perusahaan dapat mengoptimalkan alokasi biaya dan investasi di area bernilai tinggi, memastikan efisiensi dan keberlanjutan pertumbuhan.
Kesehatan Keuangan dan Penggunaan Teknologi AI
Per September 2024, posisi keuangan XL Axiata tetap sehat dengan utang net sebesar Rp 10,9 triliun dan peningkatan free cash flow (FCF) sebesar 23%, mencapai Rp 7,6 triliun.
XL Axiata juga mengoptimalkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, operasional perusahaan, dan membuka peluang pendapatan baru melalui solusi AI untuk mitra eksternal.
Investasi pada Kualitas Jaringan dan Persiapan Implementasi 5G
XL Axiata terus meningkatkan jaringan sebagai pondasi layanan konvergensi, dengan investasi modal (Capex) sebesar Rp 7 triliun untuk ekspansi jaringan.
Hingga September 2024, XL Axiata memiliki 165.094 BTS, termasuk 110.280 BTS 4G, dengan 62% BTS telah terhubung dengan jaringan fiber optik (fiberized) untuk mendukung persiapan 5G. Peningkatan jaringan ini telah mendorong kenaikan trafik layanan hingga 10% YoY, mencapai 7.823 Petabytes.
Komitmen XL Axiata untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Dengan strategi yang terfokus pada inovasi digital, peningkatan layanan internet rumah, dan optimasi jaringan, XL Axiata berkomitmen untuk terus tumbuh di tengah tantangan ekonomi.
Ke depan, perusahaan akan terus mengeksplorasi peluang baru dan menghadirkan layanan yang relevan bagi kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia.
